Kemenristekdikti: Baru 2.400 Jurnal Terakreditasi

Share

BANDUNG, DIDIKPOS.COM – Kemristekdikti menargetkan 7.000 jurnal terakreditasi. Sampai saat ini baru ada sekitar 2.400 jurnal terakreditasi.

Kepala Seksi Jurnal Ilmiah Indonesia Kemenristekdikti, Yoga Dwi Aryanda, mengatakan, targetan 7.000 jurnal yang diterbitkan minimal terakreditasi SINTA.

“SINTA adalah aplikasi yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti yang dimaksudkan untuk memudahkan pendataan dan pemetaan publikasi ilmiah yang dilakukan oleh akademisi dan peneliti di Indonesia,” kata Yoga, saat berbicara dalam “Workshop Peningkatan Akreditasi SINTA Jurnal Psikologi se-Jawa Barat”, di Auditorium Psikologi UIN SGD Bandung, Jalan A.H Nasution, Rabu (24/7/2019).

Yoga menyebutkan, dalam pedoman publikasi yang diterbitkan Kemenristekdikti tahun 2017, dijelaskan bahwa SINTA merupakan pusat indeks, sitasi, dan kepakaran terbesar di Indonesia berbasis web yang menawarkan akses cepat, mudah, dan komprehensif.

SINTA, lanjutnya, dibuat untuk mengukur unjuk kerja peneliti dan institusi berdasarkan publikasi yang dihasilkan serta kinerja jurnal berdasarkan jumlah artikel dan sitasi yang dihasilkan.

“SINTA menyediakan benchmark dan analysis, identifikasi kekuatan riset setiap institusi, memperlihatkan kolaborasi penelitian, menganalisis tren penelitian, dan direktori pakar,” terangnya.

Dekan Fakultas Psikologi UIN SGD, Dr. Agus Abdul Rahman, M.Psi, Psikolog, menyebutkan, sebanyak 49 peserta mengikuti workshop.

“Perwakilan setiap perguruan tinggi berjumlah 35 peserta yang terdiri dari UKM 2 orang, UNPAD 2 orang, Universitas Al Masoem 1 orang, UNIBI 3 orang, UPI 2 orang, UNISMA Bekasi 2 orang, UNISBA 2 orang, UNTAG 3 Orang UNJANI 3 orang, UBP Karawang 3 orang, UIN Bandung 10 orang, UNS Solo 2 orang. Untuk internal Fakultas Psikologi berjumlah 14 orang yang terdiri reviewer dan editor 9 orang, tim jurnal 5 orang,” ujarnya.

“Hadirnya workshop ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong percepatan akreditasi nasional dan peningkatan peringkat menuju reputasi internasional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kemenristekdikti,” imbuh Agus.(dede suherlan)***