Lantik Mahmud sebagai Rektor UIN SGD, Menag: Pahami Eksistensi PTKIN

Share

JAKARTA, DIDIKPOS.COM – Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, melantik Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2019-2023, Prof. Dr. H. Mahmud., M.Si., di Ruang OR Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019) siang.

Selain Rektor UIN SGD Bandung, Menag juga melantik Rektor UIN Alauddin Makasar, Prof. Dr. Prof Hamdan Juhannis, MA, Ph.D dan Rektor UIN Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq MA.

Menag, Lukman Hakim Saifruddin, mengungkapkan, para rektor harus memahami eksistensi keberadaan PTKIN dalam konteks Indonesia yang begitu strategis.

“Oleh para pendahulu kehadiran PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) dalam rangka menjaga Indonesia dan keislaman yang moderat,” tutur Lukman.

PTKIN di Indonesia, lanjut Lukman, adalah lembaga pendidikan Islam yang tertinggi dan mengawal agar bangsa yang sangat besar ini senantiasa terjaga dan terpelihara terkait pemahaman keislaman maupun dalam bentuk pengamalan ajaran agama Islam.

“PTKIN adalah bagian yang tak terpisahkan dari Kemenag. Mari kita senantiasa menimplementasikan lima budaya kerja yang menjadi ruh bagi ASN di Kemenag. Saya harap ini betul-betul dilakukan di internalisasi PTKIN dan mewujud di setiap aktivitas,” kata Lukman.

Rektor UIN SGD, Prof. Dr. H. Mahmud., M.Si., menegaskan, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk terus meningkatkan kualitas UIN SGD Bandung menuju World Class University (WCU).

“Saya akan berusaha untuk mewujudkan moderasi berislam di lingkungan UIN SGD, Itu, bukan sekedar wacana, tapi sudah pada tataran implementasi. Salah satu buktinya, kita sudah punya Rumah Moderasi di Kampus 3. Oleh karenanya kita berharap, nanti Pak Menteri bersedia meresmikan Rumah Moderasi Islam di Kampus 3 UIN SGD Bandung,” terang Mahmud.***