Irawati Hermawan Calon Ketua Umum IKA Unpad 2020-2024 : Kian Hari Dukungan itu Kian Bertambah

Share

DIDIKPOS.COM – Irawati Hermawan, S.H., M.H., adalah salah satu dari enam calon yang ikut kontestasi dalam Pemilihan Calon Ketua Umum IKA Unpad Periode 2020-2024 yang akan digelar dalam acara Reuni Akbar dan Pemilu Raya IKA Unpad, pada 4 April 2020, di Kampus Unpad, Jl. Dipatiukur No.35 Bandung.

Perempuan yang akrab disapa Teh Ira ini memang kerap jadi perbincangan di antara para alumni, baik itu di fakultasnya sendiri Fakultas Hukum (FH) Unpad maupun perseorangan atau alumni yang tergabung dalam pengurus Komda (Komisariat Daerah) maupun Komfak (Komisariat Fakultas).

Ira yang bernomor urut 5 memang didukung penuh oleh Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Sastra (FIB), dan Komda Lampung.

Bahkan 5 profesor dari Fakultas Hukum mendorong Ira untuk maju dalam kontestasi pemilihan Ketua IKA Unpad periode 2020-2024 ini.

Kelima Guru Besar tersebut adalah, Prof. Mieke K Kantaatmadja, Prof. Man Suparman Satrawidjaja, Prof. Etty Riesmaryati Agoes, Prof. Komariah Emong, serta Prof. Efa Laela Fakhriah. Dan, masih banyak lagi guru besar yang mendukung Ira dari fakultas lainnya.

Dukungan terhadap Ira terus bertambah, seperti yang terlihat dalam dua kali pertemuan di sebuah kafe yang sama di kawasan Kyai Gede Utama, Dago, Kota Bandung, Selasa (10/3/2020). Terlihat dari Komfak Fakultas Kedokteran, dan Komfak Fakultas Peternakan, belum secara persorangan dari berbagai fakultas seperti Pertanian, Fisip, Fikom, baik itu alumni senior maupun alumni muda yang baru lulus, kaum milenial.Perwakilannya saja ada 50-an yang datang waktu itu.

“Kami siap datang ke kampus DU (Kampus Unpad Jalan Dipatikur 35 Bandung, Red.) dan memilih Teh Ira- nomor 5,”, ujar seorang perwakilan alumni muda.

Dukungan kepada Ira pertama kali muncul dari aspirasi sebagian besar Alumni Fakultas Hukum Unpad yang hadir pada acara Mubes & Reuni Akbar Alumni FH Unpad di Kampus Unpad Jatinangor, pada 1 Februari 2020, baik yang hadir pada persidangan di Mubes maupun yang hadir di acara Reuni yang menginginkan adanya calon dari FH Unpad. Diketahui, selama ini belum ada Ketua Umum IKA Unpad dari Fakultas Hukum dan kenapa Ira mendapat dukungan yang begitu besar di fakultasnya. IRA diniali sudah menunjukan kinerjanya selama menjadi Sekjen Ika FH 2015-2019 di kepemimpinan Agus Santoso.

Ira sendiri mengaku puncak dari banyaknya yang mendorong dia agar ikut pemilihan ketua umum IKA Unpad adalah ketika mengakhiri kepengurusannya dengan cantik yaitu dengan membuat reuni akbar alumni Fakultas Hukum yang sangat meriah dan tumpah-ruah. Acara itu diikuti 3.400 alumni, plus artis-artis Ibu Kota dan satu menteri. IRA pun membuat suksesi yang mulus dalam menyiapkan sebuah pemilihan ketua IKA Fakultas Hukum yang baik di Kampus Unpad Jatinangor.

Dalam sehari itu Ira mengumpulkan 250 dukungan ditambah dari para senior dan pini sepuh jadi 350 dukungan untuk modal awal. Dukungan juga berasal dari kaum milenial para juniornya.

Tapi yang membuat Ira merasa terpanggil karena adanya harapan-harapan para Pini Sepuh (Guru Besar) yang diembankan kepadanya untuk memajukan IKA Unpad dan almamater tercinta.

Ira sendiri punya prinsif bahwa hidup sesungguhnya adalah yang berguna dan bermafaat bagi sesama. Selain itu, kata Ira, ada beberapa calon lainnya yang menghubunginya yang menyatakan dukungannya. Juga para kaum milenial, alumni muda, serta teman-teman seangkatannya (87),

“Jadi dengan bismillah saya nyatakan bersedia untuk dipilih jadi Ketua Umum IKA Unpad Periode 2020-2024”, katanya serius.

“Apakah ini menjadi pertanda bahwa Ketua Umum Ika Unpad untuk pertama kalinya akan dipimpin oleh seorang perempuan sebagaimana halnya Rektor Unpad (Prof. Rina Indiastuti), kita lihat saja nanti”, kata salah satu pengurus Ika Unpad periode 2016-2020 yang tidak mau disebutkan namanya.

Ira memang bukan alumni biasa. Alumni Fakultas Hukum (FH) Unpad 92 ini pernah jadi Sekjen Ika FH Unpad (2015-2019). Selain itu Ketua Komite Organisasi Internasional untuk Timur Tengah dan negara OIC dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Pendiri dan Penasihat Masyarakat Infrastruktur Indonesia(MII), Ketua Bidang Hukum DPP Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Head of Pane lExpert, Center of Infrastructure Studies for Indonesia(CISI), serta Anggota Komite Penilaian Penasihat Asing dalam PERADI.

Ira dikenal kerap menyumbang secara moril dan materil untuk kemajuan fakultasnya dan tentu saja sudah “nyeungitkeun” (mengharumkan) nama Unpad dengan seabreg jabatannya di luar.

Ira adalah Founder dan Managing Partner Hermawan Juniarto corporate law firm dengan 50 pengacara yang merupakan salah satu corporate law firm terbesar di Indonesia(Big20). Ia juga merupakan equity partner pada salah satu institusi business consulting terbesar didunia, yaitu Deloitte South East Asia(Big4).

Salah satu dari sedikit lawyer di Indonesia yang menguasai aspek KPBU dalam infrastruktur ini telah membantu dalam penyiapan dan tender proyek proyek infrastruktur berskala besardi Indonesia. Di antaranya MRTJakarta,Proyek Palapa Ring (Bagian Barat,Tengah danTimur), Proyek Air Minum Bandar Lampung, Proyek Kereta Api Makassar Parepare).

Pengalaman Irawati dalam kerangka pengaturan di antaranya membantu Pemerintah Indonesia (melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang /JasaPemerintah), menyiapkan kerangka hukum, kerangka institusi dan kelembagaan terkait infrastruktur dan pendanaan proyek.

Maka, wajarlah kalau Magister Hukum jebolan UI (2007) dan kandidat notaris Unpad 99 yang tengah menyelesaikan S3-nya di Unpad ini banyak yang mendorong untuk menjadi Ketua Umum IKA Unpad agar kelak bisa memajukan para alumni dan almamater tercinta.

Tentu saja dukungan itu termasuk dari keluarganya sendiri.

“Kalau Bunda Menang bukan lagi milik keluarga tapi milik Masyarakat.”

Kata-kata tulus mendukung dan iklas melepas itu keluar dari putra laki-laki Irawati Hermawan. Ira memang berjanji, “Kalau kelak saya memimpin IKA Unpad akan menyisihkan sebagian besar waktu untuk IKA Unpad dan memajukan almamater. Sebagaimana ketika aktif menjadi Sekjen di IKA Fakultas Hukum, bukan lagi milik angkatan 87. Jadi kalau saya jadi Ketua Umum IKA Unpad, Fakultas Hukum sudah menghibahkan saya kepada 16 fakultas yang ada di bawah naungan IKA Unpad”, katanya.

Diketahui, ada 3 calon dari Fakultas Hukum yang ikut kontestasi (Dr. Ary Zulfikar, S.H., M.H.; Dr. Hadiyanto, S.H., LL.M; dan
Irawati Hermawan, S.H., M.H.). Tapi, Ira melihat itu sebagai hal positif karena dengan adanya keberhasilan reuni kemarin itu ternyata Fakultas Hukum sendiri punya kekuatan massa yang luar biasa, animo yang sangat tinggi dari Fakultas Hukum.

Kalaupun ada yang khawatir akan terjadi perpecahan di Fakultas Hukum, menurut Ira, semua itu tidak akan terjadi. Karena, kalau Ira menang akan merangkul semuanya. Seperti sekarang, dengan Ary Zulfikar dan Hadiyanto pun berteman baik dan saling berkomunikasi saling menghormati.

Kata Ira, kelak ia akan menghargai para pengurusnya, bukan hanya dari Fakultas Hukum tapi dari berbagai fakultas lain yang ada di lingkungan Unpad.

IKA Unpad Akan Seperti Apa ke Depan

“Kalau saya terpilih menjadi Ketua Umum IKA Unpad insyaaloh saya akan membuat kita bangga menjadi alumni Unpad”, kata Ira.

Menurutnya, sekaranglah momentum yang tepat. Di kala hiruk-pikuk suasana pemilihan dan kampanye di dunia maya (FB) begitu tinggi dan mendapat perhatian luas, inilah saat yang tepat untuk menaikan Ika Unpad ke level yang lebih luas lagi.

“Unpad ini memang ada dan IKA Unpad itu sesuatu banget,” tegas Ira.

Ira yakin kalau kelak dia terpilih akan membuat IKA Unpad setara dengan organisasi alumni Universitas Indonesia. Ia sudah tahu program kerjanya sebab Ketua ILUNI adalah junior Ira di Hanasia Ponggawa begitupun dengan Kagama (Keluarga Alumni Gajah Mada) yang bertabur para menteri yang terkenal solid saling dukung untuk kemajuan para alumninya bisa sejajar.

“Asal kelak siapa pun yang menjadi ketua IKA Unpad harus berhasil menemukan cara agar IKA Unpad bisa berkiprah di level regional dan internasional sehingga mencuri perhatian banyak fihak. Jadi kalau kita memaksakan diri untuk dikenal orang, orang pun terpaksa untuk mengenal kita. Itulah kita bisa memposisitioningkan dengan Kagama”, katanya.

Ira mengakui, walau bukan dari struktur pemerintahan, tidak bisa bicara langsung dengan menteri atau presiden, tapi karena kebetulan karirnya besar di Kadin Indonesia selama 15 taun, ia sudah sangat akrba dengan para menteri.

“Jadi insyaaloh kalau saya terpilih, saya yakin kita bisa posisitioning dengan Kagama, Iluni, dan pemerintahan,” ujarnya.

Ira pun akan menjadikan IKA Unpad jadi pembuka dan penuntun jalan bagi alumni muda memulai karirnya. Hal itu sudah dilakukan Ira ketika jadi Sekjen IKA FH Unpad di kepengurusan Agus Santoso. Saat itu Ira menyediakan 15 WAG (grup WA) seperti WAG Abdi Negara, Perbankan, Advokat, Pecinta Alam, BUMN, dsb, yang tujuannya untuk mengumpulkan para alumni. Bila ada urusan dengan perbankan misalnya, tinggal membuka WAG terkait.

Sebagamana Harvard University yang alumninya bertebaran di setiap perusahaan top dan banyak yang mendapat hadiah Pulitzer, menurut Ira, IKA Unpad pun harus berfungsi menjembatani para alumni yang baru lulus agar dapat pekerjaan.

“Yang sudah kerja cepat naik pangkat, yang jadi wirausahawan didorong networkingnya, yang jadi pejabat bisa jadi menteri, yang politisi kita tidak anti. Kita pimpin Ika Unpad yang isinya sangat majemuk mulai dari aktivis, pengusaha, akademisi, sampai politisi. Semuanya harus kita rangkul, kita gandeng karena semua itu pontensi luar biasa untuk memajukan alumni dan Unpad. Kita akan bekerja keras nanti,” katanya.

Di akhir paparannya Ira kembali menegaskan, ajakan, dorongan, bahkan suruhan pini sepuh akan dia anggap sebagai tanggung jawab.

“Kalau kita jadi ketua, kita adalah pelayan masyarakat. Organisasi bukan tempat mencari uang tapi untuk melayani dan mengabdi dengan visi yang jelas. Kita ingin melihat IKA Unpad yang mandiri, integritas dan punya nama di level nasional, regional, dan internasional,“ teranngnya

“Saya yakinkan saya punya kapasitas itu. Saya mendirikan Hermawan Juniarto corporate law firm dengan 50 pengacara yang merupakan salah satu corporate law firm terbesar di Indonesia(Big20) ). Saya juga merupakan equity partner pada salah satu institusi business consulting terbesar didunia, yaitu Deloitte South East Asia(Big4). Ratusan ribu profesional bergabung di sana. Jadi, kalau saya bisa membawa law firm kecil saya ke level internasional, apalagi IKA Unpad yang isinya hebat-hebat”, katanya.

“Tentunya kita ingin ngapungkeun IKA Unpad dan Unpad mendunia tapi jangan lupa di mana tempat kita berpijak, kita juga harus melaksanakan tugas-tugas kemasyarakatan. Misalnya di lingkungan sekitar kampus seperti bakti sosial sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi (pengabdian pada masyarakat). Kebiasaan menanam pohon sudah saya lakukan di kegiatan IKA FH. Kita tanam 1000 pohon. Untuk kesehatan masyarakat, ada ribuan dokter hebat di Unpad, kita berdayakan,” pungkasnya.

Visi- Misi dan Program Unggulan

Ira sudah menyiapkan Visi yaitu: Mewujudkan Ika Unpad yang kredibel bereputasi internasional dan mandiri dan Misi: Membangun budaya profesional dan berintegritas dalam tata kelola IKA Unpad,
Meningkatkan sinergi antara alumni dengan Unpad untuk mendukung visi Unpad menjadi World Class University (Universitas Kelas Jagat),
Meningkatkan daya saing alumni dan almamater pada tingkat nasional dan internasional, serta Mewujudkan kemandirian alumni dengan kapitalisasi sumber daya yang dimiliki oleh alumni dan almamater.

Program Unggulan

  • Membangun Alumni Unpad yang:
    Sinergis
    Mannered
    Adaptif
    Reachable
    Technological
  • Menjalin Hubungan, Mendorong Sinergi,
    Melalui perampungan direktori alumni Unpad dan menjadikan IKA Unpad medium penyambung antara alumni
  • Membangun Kemandirian
    melalui berbagai kegiatan dan badan usaha untuk memastikan ketersediaan dana demi mewujudkan visi – misi IKA Unpad.
  • Mengedepankan Inklusifitas, menopang prestasi
    melalui penyediaan beasiswa dan membantu kegiatan mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional sebagai penasihat maupun melalui sponsorship.
  • Meningkatkan Program Unpad Smart Campus melalui inisiatif digitalisasi untuk membangun budaya transparan dan berintegritas dalam organisasi IKA Unpad, serta mendukung mahasiswa dan alumni berperan aktif dalam industri 4.0.
  • Melestarikan lingkungan
    , mengedepankan penghematan energi, menghentikan penggunaan plastik sekali pakai, melakukan kegiatan penanaman pohon, dan menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan pada civitas akademika Unpad, terutama dalam semua acara yang diadakan oleh IKA Unpad.(asep gp)***