News  

Kemenkominfo Rilis 25 Hoaks Terbaru

Share

DIDIKPOS.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merilis total konten hoaks dan disinformasi sebanyak 232, Senin (16/3/2020).

Salah satu konten disinformasi yang berhasil dihimpun tim pengais konten negatif Kemenkominfo ialah soal pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menyebut mengonsumsi susu kuda liar dapat mencegah virus corona novel (Covid-19).

Berikut daftar 25 konten hoaks dan disinformasi terbaru Kemenkominfo:

1. Wakil Presiden Ma’ruf Amin Mengungkapkan Susu Kuda Liar dapat Menangkal Virus Corona

Beredar di media sosial cuitan netizen terkait pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menyebut bahwa susu kuda liar bisa menangkal virus corona.

Netizen itu mencuitkan, “barusan bilang Indonesia bebas corona karena doa qunut para Kyai. Ternyata doanya tidak sukses sekarang berganti mengimani susu kuda liar sebagai penangkal coronavirus.”

Faktanya, menurut tim pengais Kemenkominfo, netizen itu tidak membaca artikel berita secara menyeluruh. Disebutkan Ma’ruf hanya melempar candaan disela-sela pemberian sambutan di acara Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia di Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

2. Tes Air Liur Khusus untuk Penumpang dari Indonesia di Bandara Singapura

Beredar informasi yang menyebutkan bahwa pemerintah Singapura memberlakukan tes air liur khusus kepada setiap penumpang dari Indonesia yang mendarat di Bandara Changi Singapura.

Faktanya, Pensosbud KBRI Singapura Ratna Lestari KF mengatakan pesan tersebut adalah hoaks.

3. Jutaan Masker Bekas asal China Mengandung Virus Corona Dikemas Ulang

Ada unggahan di media sosial yang mengklaim terkait jutaan masker bekas asal China mengandung Covid-19 yang dikemas ulang di gudang di Sidoarjo lalu dijual kembali.

Postinganan tersebut dikaitkan dengan artikel berjudul, “Jutaan Masker Impor dari China di Gudang Sidoarjo Di-repacking Lalu Dijual.”

Faktanya, setelah ditelusuri lebih lanjut artikel terkait tidak ada menyebutkan keterangan yang menyatakan masker tersebut bekas dan mengandung virus corona.

4. Perak Koloid dapat Menyembuhkan bahkan Membunuh Virus Corona

Beredar informasi jika Perak Koloid (Colloidal Silver) dapat menjadi obat virus corona. Perak Koloid sendiri merupakan paritkel kecil dari logam yang tersuspensi dalam cairan.

Faktanya, informasi tersebut telah dibantah oleh Otoritas Kesehatan Amerika (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) bahwa tidak ada bukti jenis perak ini efektif untuk kondisi kesehatan apapun.

5. Foto Penampakan Wujud Virus Corona Setelah Diperbesar 2.600 kali

Beredar tangkapan layar di media sosial yaitu sebuah foto yang diklaim sebagai wujud penampakan virus corona yang diperbesar 2.600 kali.

Faktanya, foto tersebut adalah seekor kumbang moncong yang bernama latin Elaeidobius kamerunicus dari famili Curculionoidea.

6. 25 Pasien Corona di Bali Meninggal

Beredar cuitan yang berisi keterangan bahwa 25 pasien virus corona di Bali meninggal dunia.

Faktanya, kabar 25 pasien corona di Bali meninggal adalah salah karena terjadi kesalahan pahaman dari sumber berita yang dicantumkan. Maksud dari artikel berita itu adalah pasien yang meninggal adalah berjumlah satu orang dan ia dalah pasien kasus 25, bukan 25 pasien.

7. Ada 5 Wilayah di Jakarta Rawan Penyebaran Covid-19

Beredar sebuah pesan berantai di WhatsApp tentang arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang lima wilayah di Jakarta berpotensi rawan virus corona.

Faktanya, kabar tersebut tidak benar. Pemprov DKI mengatakan informasi itu diduga berasal dari sumber yang tidak terverifikasi.

8. Indonesia Incar Dana IMF untuk Mengatasi Virus Corona

Beredar sebuah unggahan di Facebok yang berisi narasi, “kemarin sok2an bebas coronyaa Giliran IMF Cairkan Duit Utk Negara Yg Kena Virus Coro.. Die Maju Ngantri Paling Depan.”

Faktanya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyatakan bahwa klaim diumumkannya pasien positif corona untuk mengincar dana pinjaman IMF tidak benar.

9. Urin dan Kotoran Sapi Jadi Obat Virus Corona

Beredar informasi bahwa urin dan kotoran sapi bisa mengobati penyakit virus corona.

Faktanya, menurut Health Analytic Asia, para dokter telah mengkonfirmasi bahwa kotoran serta urin sapi tidak mengandung obat dan belum pernah diresepkan sebagai obat.

10. Minum Alkohol Bisa Kurangi Risiko Terkena Corona

Ada unggahan di media sosial bahwa minum alkohol bisa kurangi risiko terinfeksi Covid-19. Unggahan itu disertai foto yang menunjukkan surat edaran atas nama Saint Luke’s Hospital Kansas City, salah satu rumah sakit di Amerika.

Faktanya, pihak rumah sakit membantah surat edaran tersebut. Mereka menyebut apa yang seharusnya dilakukan masyarakat adalah menerapkan kebiasaan menjaga kebersihan yang baik.

11. Penemuan Virus Corona pada Tisu Toilet

Pada 10 Maret lalu, situs web Now8News menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa Covid-19 telah ditemukan dalam kertas (tisu) toilet. Now8News juga menyebutkan bahwa kabar tersebut diumumkan oleh Badan Kesehatan Amerika (Centers for Disease Control and Prevention/CDC).

Faktanya, CDC tidak pernah membuat pernyataan bahwa telah ditemukan virus corona pada tisu toilet.

12. Pasien Suspect Corona di Rumah Sakit Sintang dari Badau

Beredar pesan berantai di WhatsApp yang berisi informasi terdapat satu pasien virus corona dari Badau yang dirawat di Rumah Sakit Ade M Joen Sintang.

Faktanya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr. Harisinto Lynoh menyatakan saat ini ruang isolasi di RS Ade M Joen Sintang masing kosong dan tidak ada pasien kasus corona yang dirawat.

13. Kokas Di-lockdown karena Virus Corona

Ada pesan yang berisi bahwa Mall Kota Kasablanka (Kokas) di-lockdown terkait virus corona karena ditemukan salah satu staff terkena suspect Covid-19.

Faktanya, melalui instagram resminya, Manajemen Kokas menegaskan tidak di-lockdown dan masih beroperasi seperti biasa.

14. Satu Keluarga Suspect Corona di Sekip Medan

Beredar unggahan di media sosial dan broadcast WhatsApp yang menyebutkan bahwa ada satu keluarga terjangkit virus corona di Kelurahan Sekip, Medan. Dalam pesan itu disebutkan bahwa keluarga tersebut baru pulang dari China, warga dihimbau agar tidak pergi keluar rumah.

Faktanya, Polsek Medan Baru menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar. Berdasarkan penjelasan Lurah Sekip, tidak ada warganya yang positif virus corona.

15. Perlakuan Aparat Tiongkok untuk Antisipasi Virus Corona

Beredar video di Facebook terkait perlakuan sadis aparat di China untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

FaktAnya, video tersebut merupakan aksi penangkapan demonstran di Stasiun MTR Prince Edward, Honglong, Peristiwa tersebut terjadi pada 31 Agustus 2019, sebelum virus corona menyebar.

16. Warga Tangerang Selatan Ada yang Terkena Virus Corona

Beredar dua pesan berantai yang berisi ada warga Tangerang Selatan suspect corona. Dalam pesan tersebut menyebutkan bahwa informasi itu didapat dari pengurus RW Foresta dan Eka Hospital.

Faktanya, kedua informasi tersebut dibantah pihak RW Foresta dan Eka Hospital.

17. Sebuah Hotel di Kota Quanzhou China Diruntuhkan setelah Digunakan sebagai Fasilitas Karantina Virus Corona

Beredar sebuah video yang mengklaim bahwa sebuah hotel runtuh di Kota Quanzhou China setelah digunakan sebagai fasilitas karantina virus corona.

Faktanya, video itu telah beredar di media sosial sejak April 2017 tentang pembongkatan hotel di provinsi Jiangsu, China.

18. Virus Corona Sudah Masuk UNY, Satu Orang Positif

Beredar kabar lewat broadcast WhatsApp yang menyebutkan salah seorang mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) positif terjangkit virus corona.

Faktanya, Rektor UNY Sutrina Wibawa bahwa kabar tersebut tidak benar. Sutrina mengatakan berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Yogyakarta, memang betul ada satu orang DIY dalam pengawasan tetapi bukan mahasiswa UNY.

19. Asap Rokok Mampu Membunuh Virus Corona

Beredar informasi di media sosial Facebook yang berisi asap rokok mampu membunuh virus corona karena komposisi rokok terdiri dari tembakau dan cengkeh.

Faktanya, Dokter Spesialis Paru Feni Fitrinia sekaligus Ketua Pokja Masalah Rokok Perhimpinan Dokter Paru Indonesia, mengatakan informasi tersebut tidak benar.

20. Mahasiswa Untag Surabaya Positif Corona

Beredar pesan di WhatsApp bahwa seorang mahasiswa S3 Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya terinfeksi virus corona. Dijelaskan pula bahwa mahasiswa tersebut lolos pemeriksaan di Bandara Juanda Surabaya dan sempat berada di kampus.

Faktanya, Humas Untag Surabaya Karolin Rista langsung membantah kabar tersebut.

21. Aktor Hollywood Tom Hanks Meninggal Dunia Terkait Virus Corona

Beredar kabar bahwa aktor Hollywood Tom Hanks meninggal dunia akibat virus corona. Faktanya, agensi Tom Hanks mengatakan kabar tersebut tidak benar.

22. Mendagri Tito Karnavian dan Istri Positif Corona

Beredar sebuah unggahan di media sosial dengan narasi, “Corona akan Dhalim KPD Orang Orang Dhalim.” Unggahan itu disertai artikel dengan judul, “Mobil Dinas Mendagri Tito Masuk ke RSUP Persahabatan, Salah Satu RS Rujukan Corona.”

Faktanya, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar menepis kabar tersebut. Ia mengatakan Tito dan istri dalam keadaan sehat.

23. Virus Corona Masuk ke Kota Maumere Kabupaten Sikka NTT

Beredar pesan berantai di WhatsApp bahwa virus corona telah masuk ke Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur. Dalam pesan tersebut juga dijelaskan asa mula masuknya corona dari pasangan suami-istri yang baru saja tiba dari Inggris.

Faktanya, Direktur RSUD Lewoleba, Bernad Beda mengatakan pasutri itu masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), belum suspect apalagi positif corona.

24. Satu Mahasiswa Universitas Brawijiya Positif Virus Corona

Beredar di Facebook bahwa ada satu mahasiswa Universitas Brawijaya Malang positif corona.

Faktanya, Humas Universitas Brawijaya, Kotok Gurito mengatakan kabar tersebut tidak benar.

25. Obat Malaria Klorokuin Ampuh Sembuhkan Virus Corona

Beredar video dan foto di WhatsApp yang menginformasikan bahwa obat antimalaria choloroquine phosphate dapat menyembuhkan pasien virus corona.

Faktanya, Kepala Perawatan Klinis dan Program Emergensi WHO (World Health Organization), Janet Diaz mengatakan bahwa belum ada bukti tentang obat malaria itu. Lalu ia menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada vaksin atau obat antivirus yang spesifik untuk mencegah Covid-19. (haifa fauziyyah)***