Mengenang Masa Silam, Kelompok Tujuh Puluh Menjadi Ideal

Share

Suryatno Suharma

TAHUN 80-an, Isola Bumi Siliwangi bak Villa Hijau di kawasan Bandung Utara. Kampus ilmiah, edukatif, dan religius itu ternyata menjadi inspirasi bagi kalangan muda mahasiswa baru yang muncul dari berbagai daerah. Mereka tergabung dalam Keluarga Besar WMBSS-FKSS IKIP Bandung.

Sebagai mahasiswa baru IKIP Bandung tentu saja Sutarwan, dkk. mempunyai warna berbeda dari rekan lain, terutama dalam berkreasi sebagai pemuda harapan yang kelak berani berkiprah bersama masyarakat. Sisi positif mulai nampak manakala beberapa teman sepakat untuk belajar berkarya nyata.

Saat kuliah mulai lancar, Kang One, sapaan Sutarwan, bersama beberapa kawan, kerap berkumpul di R. 26. Lalu bersambung pada riungan berikutnya.

Cara lain untuk memperlancar masa perkuliahan di antaranya:

1) Membentuk kelompok belajar 7 mahasiswa perkelompok atau minimal 5 orang,

2) Membagi tugas membaca dari buku yang jadi sumber belajar, tiap orang satu bab,

3) Menonton bioskop berkelompok agar mudah mendiskusikannya, bidang sastra terutama,

4) Membantu teman yang memerlukan dukungan,

5) Mengunjungi objek wisata yang dikaitkan dengan mata kuliah, seperti legenda atau puisi, sajak hasil pengamatan,

5) Berbagi tugas sesuai hobi, seperti : Hima, Senat, BPM, asrama, Menwa, Olahraga, Seni, dan lainnya.

6) Mengundang budayawan, sastrawan, atau tokoh Pemerintah misalnya,

7) Berkarya lewat majalah, koran, fotografi, dan sebagainya.

Bahkan kami saling berkunjung ke tempat kost atau ke rumah orangtua dimana mereka berasal.

Kelompok 70 ke depan berharap bisa kembali berkarya. Antara lain mendirikan yayasan, lembaga, bisnis, serta kembali mengadakan les bahasa, sastra, dan budaya. Gratis tentunya.

Hampir menuju ke sana, karena banyak teman yang siap mendanai atau memfasilitasi terutama mereka yang ada link ke Pemerintah Pusat, Daerah, atau masih siap pulang kampung sebagai wahana memajukan masyarakat secara luas.

Terakhir, semoga dukungan alumni dan almamater (Kampus UPI) tetap solid dan bekerja secara kooperatif dan penuh pengabdian.***

Suryatno Suharma, pernah menjabat Ketua Himpunan, Aktifis Senat, BPM, Aspa I Sangkuriang. Kini tinggal di Bandung Barat.