Imbas Wabah Corona, Sidang Akhir Mahasiswa Unpad pun Pakai Metode Daring

Share

DIDIKPOS.COM – Menyusul mewabahnya virus corona, Universitas Padjadjaran (Unpad) melaksanakan aktivitas pembelajaran secara daring terhitung sejak 18 Maret lalu. Tidak hanya kegiatan belajar mengajar, aktivitas sidang akhir juga menggunakan metode daring.

Salah satu program studi (Prodi) di Unpad yang sudah melaksanakan sidang skripsi secara daring adalah Sarjana Biologi. Prodi ini berhasil meluluskan satu mahasiswanya melalui sidang daring pada Selasa (31/3/2020).

Dosen Biologi Unpad, Budi Irawan, M.Si., mengatakan, mahasiswa yang berhasil menempuh sidang skripsi secara daring adalah Naufalni Anwar. Skripsi yang ditulisnya berjudul “Uji Tuberkulosis terhadap Resistensi Rifampisin dan Obat Antituberkulosis Lainnya dengan Metode Tes Cepat Molekuler dan Mycobacterium Growth Indicator Tube”.

Skripsi tersebut ia presentasikan di hadapan dosen pembimbing dan penguji melalui aplikasi telekonferensi Zoom. Dosen pembimbing skripsi ini yaitu Dr. Mia Miranti dan Annisa, Ph.D.

Sementara dosen penguji terdiri dari Dr. Teguh Husodo,; Drs. Tatang S. Erawan, MIL,; dan Dr. Ida Indrawati.

“Sidang terbagi menjadi 3 sesi untuk menyiasati batasan waktu telekonferensi pada Zoom, yaitu 40 menit,” ujar Budi.

Sesi pertama, lanjut Budi, diisi dengan persiapan dan tanya jawab pembimbing. Sesi dua diisi dengan tanya jawab tim penguji, sedangkan sesi tiga diisi dengan briefing penilaian dan pembacaan yudisium.

Dalam sidang daring tersebut, Naufalni dinyatakan lulus dengan yudisium “Sangat Memuaskan”.

Meski dilakukan secara daring, aktivitas sidang tetap mengutamakan tata tertib. Mahasiswa tetap berpakaian rapi dan menggunakan jas almamater saat menjalani sidang.

Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmi, M.T., PhD, mengatakan, Unpad memberlakukan aturan pelaksanaan sidang secara daring selama masa perpanjangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit Coronavirus (COVID-19) di Indonesia yang dikeluarkan Pemerintah.

Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi sendiri menyerahkan kepada fakultas dan prodi terkait teknis pelaksanaan dan penilaian sidang dengan memperhatikan kondisi dosen dan mahasiswa. Keleluasaan ini juga bertujuan untuk menjaga kualitas proses sidang dan ujian.

“Hampir semua fakultas menyatakan sidang skripsi berlangsung sesuai jadwal,” kata Fahmi. (gina maulida kurniadi)***