New Normal, Sekolah di Sukabumi Berlakukan KBM Sistem Shift

Share

DIDIKPOS.COM – Kegiatan belajar mengajar (KBM) masa new normal di Kota Sukabumi menggunakan sistem shift. Dalam KBM ini sekolah harus menentukan jadwal, nomor urut absen 1-18 masuk dari Senin hingga Rabu dan untuk nomor absen 18-36 masuk pada Kamis hingga Sabtu atau sebaliknya.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, memasuki masa normal baru pada sektor pendidikan, pihaknya sudah membuat rancangan pelaksanaan kegiatan di sekolah atau kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka langsung hanya tiga hari dalam sepekan.

“Sesuai dengan edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, setiap kelas maksimal hanya diisi oleh 18 pelajar, baik di tingkat SD, SMP maupun SMA sederajat, sehingga dalam pelaksanaan KBM tatap muka di sekolah dibagi menjadi dua shift,” kata Fahmi, Minggu (28/6/2020), dilansir Antara.

Lanjutnya, di Kota Sukabumi ada sejumlah sekolah yang pelajar dalam satu kelasnya diisi lebih dari 36 murid.

Untuk itu, Pemkot Sukabumi saat ini tengah membuat desain pendidikan tatap muka di masa pandemi COVID-19 ini dan diharapkan pekan depan atau sekitar awal Juli sudah selesai.

Meskipun demikian, kata Fahmi, untuk KBM dengan tatap muka langsung antara guru dengan siswa masih ditunda dahulu, karena sektor pendidikan merupakan pintu terakhir yang akan dibuka di masa pandemi COVID-19 ini.

“Untuk sekolah umum dari tingkat SD hingga SMA sederajat belum bisa ditentukan kapan akan berakhir masa belajar di rumah,” ungkapnya.

Ditambahkan Fahmi, khusus untuk pondok pesantren, saat ini sudah boleh melaksanakan pendidikan sesuai hasil penilaian dan pertimbangan pihaknya, tetapi ponpes harus melaksanakan isolasi terhadap para santrinya.

Kemudian syarat lainnya, harus menyiapkan standar kesehatan dan santri untuk sementara tidak boleh dijenguk dahulu oleh orang tua maupun kerabatnya yang lain.

“Kami masih menunggu arahan dari Pemprov Jabar, terkait jadwal dibukanya kembali sektor pendidikan. Yang jelas kami sudah menyerahkan hasil kajian Epidemiologi Kota Sukabumi bahwa COVID-19 sudah bisa dikendalikan. Jika pemprov menilai Kota Sukabumi layak untuk melaksanakan pendidikan tatap muka, maka kami akan langsung membuka sektor ini,” pungkasnya.***