Ridwan Kamil: Keluarga Tenaga Kesehatan Dapat Kuota Dua Persen di PPDB Jabar 2020/2021

Share

DIDIKPOS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan kuota khusus sebesar dua persen bagi keluarga tenaga kesehatan yang bertugas di pandemi Covid-19 dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Tahun 2020/2021.

“Ini sebagai rasa terima kasih kami (Pemprov Jabar) kepada mereka-mereka yang (bekerja) di garda depan melawan Covid-19, yaitu tenaga kesehatan,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, Senin (8/6/2020).

“Minimal kami apresiasi (tenaga kesehatan) selain dalam bentuk insentif, adalah kemudahan dalam PPDB bagi anak-anak atau keluarganya dalam PPDB. Kebijakan ini sudah kami putuskan,” tambahnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya, menyebutkan, kuota dua persen untuk keluarga tenaga kesehatan Jabar yang bertugas menangani pandemi Covid-19, dialokasikan dari total PPDB di masing-masing sekolah negeri di Jabar.

“Dua persen kuota untuk keluarga nakes tersebut masuk ke dalam jalur afirmasi, baik pada PPDB SMA maupun SMK. Jumlah keseluruhan kuota afirmasi sendiri mencapai 20 persen,” kata Wahyu.

“Contohnya, misal sekolah itu satu kelas 36 siswa, maksimal SMA itu 12 kelas dalam satu angkatan, berarti (menerima) sekitar 400 orang. Nah, maksimal (kuota keluarga nakes) itu delapan orang. Di lokasi lain, bisa jadi tidak maksimal di 12 kelas, jadi tergantung penerimaan di masing-masing sekolah tersebut,” sebutnya.

Wahyu menuturkan, tenaga kesehatan yang dimaksud yakni dokter, perawat, tenaga laboratorium kesehatan (labkes), supir ambulans, yang bekerja di rumah sakit rujukan Covid-19 dan labkes yang ditunjuk, serta di fasilitas isolasi mandiri yang ditunjuk.

“Dan (tenaga kesehatan) yang (bekerja) di rumah sakit rujukan pun, hanya tenaga kesehatan yang bertugas menangani Covid-19. Jadi nanti dari kepala/direktur rumah sakit ada surat yang menyatakan bahwa yang bersangkutan betul tenaga kesehatan yang menangani Covid-19,” kata Wahyu.

Terkait persyaratan pendaftaran, Wahyu mengatakan, keluarga tenaga kesehatan tersebut tetap harus memenuhi seluruh persyaratan seperti pendaftar lain.

“Serta meng-upload (surat) keterangan dari tempat kerjanya (tenaga kesehatan) itu,” ujarnya.

Di tengah pandemi global Covid-19, PPDB Jabar Tahun 2020/2021 sendiri sepenuhnya digelar secara dalam jaringan (daring) atau online, berbeda dari sebelumnya dengan sistem daring dan luar jaringan (luring).

Pelaksanaan PPDB Tahun 2020/2021 Jabar sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 44 Tahun 2019 dan Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar Nomor 37 Tahun 2020 tentang PPDB pada SMA/SMK/SLB.

Berdasarkan regulasi tersebut, ada empat jalur pada PPDB SMA yakni jalur zonasi, prestasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua. Untuk PPDB SMK hanya tiga, yakni prestasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua. Sementara untuk SLB disesuaikan dengan jenis kebutuhan dari siswa.

Ada dua tahapan dalam PPDB Jabar tahun ini. Tahap pertama untuk jalur prestasi, jalur afirmasi, dan jalur perpindahan yang akan dilaksanakan pada 8-12 Juni 2020. Sedangkan tahap kedua untuk jalur zonasi pada 25 Juni-1 Juli 2020. (atep kurniawan)***