News  

Bikin Sejarah Baru di All England 2020, Bakti Olahraga Djarum Foundation Ganjar Bonus Praveen-Melati

Share

DIDIKPOS.COM – Pasangan spesialis ganda campuran Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti sukses menorehkan prestasi di ajang All England 2020, akhir Juni lalu. Menyusul sukses yang diraih pasangan ini, Bakti Olahraga Djarum Foundation mengganjar bonus untuk mereka.

Sebagai juara, mereka menerima bonus total sebesar Rp 450 juta. Masing-masing akan mendapatkan deposito senilai Rp 200 juta. Selain itu, baik Praveen maupun Melati mendapat bonus berupa voucher belanja senilai Rp 25 juta.

Diketahui, dalam final All England 2020, di Birmingham Arena Inggri, 15 Maret lalu, pasangan Praveen/Melati mengandaskan perlawanan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan skor 21-15, 17-21 dan 21-8.

Bagi Praveen, prestasi itu menjadi catatan bersejarah. Dia menjadi pemain ganda campuran pertama yang bisa merebut dua kali gelar juara All England dengan pasangan berbeda.

Gelar pertama Praveen di All England disabet pada 2016, saat berpasangan dengan Debby Susanto.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan, gelar yang dihasilkan oleh Praveen ini menjadi sejarah baru bagi bulutangkis Indonesia.

Lanjut dia, perjuangan pasangan Praveen/Melati juga tidak mudah, karena harus melewati drama terlebih dahulu.

“Cobaan mereka ada di 8 besar saat berhadapan dengan pasangan Tiongkok unggulan kedua, Wang Yi Lyu-Huang Dong Ping. Setelah kalah di gim pertama, mereka tertinggal 10-18 di gim kedua, tapi mereka bisa bangkit dan terus merebut gelar. Tentunya gelar ini menjadi tantangan bagi Praveen sebagai penerus, apakah bisa meneruskan prestasi yang telah ditorehkan Tontowi (Ahmad)-Liliyana (Natsir) sebelumnya,” katanya.

Yoppy menuturkan, setelah All England, masih ada Olimpiade dan juara dunia, itu dua tantangan utama yang harus dijawab mereka (Praveen-Melati).

“Praveen/Melati bisa menjadi andalan untuk sektor ganda campuran Indonesia untuk kemudian hari,” ujar Yoppy.

Praveen dan Melati sendiri mengaku gelar ini sangat penting sebagai pengingat, ada tanggung jawab lebih besar lagi kedepannya. Praveen melihat, hasil yang diperolehnya merupakan proses panjang yang tidak gampang.

“Bukan menjadi beban, proses ini jadi tantangan. Ini menjadi pengingat kami. Bahwa untuk bisa meraih gelar prosesnya panjang dan tidak mudah. Tapi ini bukan beban, justru ini jadi tantangan bagi kami untuk ke olimpiade nanti. Karena tradisi emas (olimpiade) sudah didapatkan dari ganda campuran, jadi saya dan Mel punya keinginan untuk bisa meneruskan tradisi tersebut,” tegasnya. (des)***

Sumber: Pikiran-Rakyat.com