Tren Pendaftar UM-PTKIN Meningkat Tajam, UIN Bandung Masuk 5 Besar Paling Diminati

Share

DIDIKPOS.COM – Peserta yang mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) meningkat tajam. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan tren pendaftaran 103.444 pada tahun 2018, 122.981 tahun 2019, dan 135.444 paga tahun 2020.

“Jumlahnya meningkat tajam artinya PTKIN sudah mendapatkan hati di tengah masyarakat. Ujian ini dilakukan agar PTKIN bisa mendapatkan calon mahasiswa baru sesuai dengan pengetahuan akademiknya,” kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid Sa’adi, saat melakukan Monitoring dan Evaluasi UM-PTKIN, di gedung Lecture Hall Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Rabu (5/8/2020).

Diketahui, UM-PTKIN 2020 berlangsung mulai 3-6 Agustus 2020 dengan menggunakan Sistem Seleksi Elektronik (SSE) secara daring.

Menurut Wamenag, pelaksanaan secara daring ini dapat menjadi role model untuk pelaksanaan ujian yang lebih efisien di tengah pandemi Covid-19.

“Ini sebuah inovasi yang bisa dilakukan role model karena efektivitas dan efisiensi, dan teknologi yang memudahkan. Dan ini pertama, perguruan tinggi lain belum melaksanakan. Ini suatu lompatan, khususnya bagi PTKIN yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi,” tuturnya.

Ketua Umum UM-PTKIN, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, mengatakan, pelaksanaan penerimaan mahasiswa kali ini menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
“Kriteria penilaian UM-PTKIN pada 2020 ini menggunakan dua kriteria yaitu nilai rapor yang telah dimasukkan oleh masing-masing peserta saat pendaftaran dan ujian secara online atau daring,” katanya.

Peserta ujian tersebar di 59 Panitia Lokal PTKIN termasuk Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Singaperbangsa Karawang.

“Pelaksanaan SSE online, setiap hari dilaksanakan 3 sesi. Setiap sesi terdiri dari sekitar 11.000 peserta dengan jumlah pengawas sebanyak 579 orang persesi atau 6.948 pengawas selama 4 hari ujian,” ujarnya.

Lanjut Mahmud, SSE daring untuk setiap sesi selama 100 menit dengan jumlah soal yang diujikan sebanyak 90 soal. Terdiri dari, pertama, Penalaran Verbal dan Penalaran Kuantitatif; kedua, Bahasa Arab; ketiga, Bahasa Inggris; keempat, Pengetahuan Keislaman; kelima, IPS terpadu untuk Jurusan IPS; serta keenam, Matematika dan IPA Terpadu untuk Jurusan IPA.

Untuk jumlah pendaftaran UM-PTKIN, sebanyak 155.982 peserta yang melakukan registrasi, 132.929 peserta yang membayar dan melakukan finalisasi serta berhak mengikuti ujian. Terdiri dari 45.924 laki-laki dan 87.005 perempuan dengan kategori jurusan IPA 9.769 orang dan IPS 123.160 orang.

“Sedangkan tiga besar asal kota pendaftar terbanyak adalah 2151 orang di Kota Palembang, 1976 orang di Kabupaten Tulungagung, dan 1786 orang di Kabupaten Jember,” sebutnya.

Mahmud menyebutkan, untuk 5 besar UIN yang paling banyak diminati pendaftar adalah UIN Alauddin Makasar 24.649 orang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 24.406 orang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung 23.998 orang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 23.194 orang, dan UIN Sunan Ampel Surabaya 17.020 orang.

Selanjutnya, 5 besar IAIN yang paling banyak diminati pendaftar adalah IAIN Tulungagung 13.993 orang, IAIN Surakarta 10.950 orang, IAIN Jember 9.412 orang, IAIN Syekh Nurjati Cirebon 6.458 orang dan IAIN Salatiga 6.186 orang.

Adapun untuk 5 besar STAIN yang paling banyak diminati pendaftar adalah STAIN Majene 1.095 orang, STAIN Bengkalis 865 orang, STAIN Gajah Putih Takengon Aceh Tengah 545 orang, STAIN Sultan Abdurrahman 287 orang, dan STAIN Mandailing Natal 257 orang.

“Mudah-mudahan upaya mempersiapkan calon mahasiswa yang unggul, kompetitif dan berakhlak karimah ini menjadi ikhtiar bersama dalam membangun SDM Indonesia yang unggul dan berkualitas,” pungkasnya. (des)***