Kuota Internet Gratis, Disdik Kota Bandung Tunggu Surat Tembusan dari Kemendikbud

Share

DIDIKPOS.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung masih menunggu surat tembusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait rencana pemberian kuota internet gratis.

“Walaupun demikian, kami menyambut baik rencana Kemendikbud yang akan memberikan subsidi kuota untuk guru, siswa, dosen dan mahasiswa selama PJJ (pembelajaran jarak jauh). Kami siap menjalankan kebijakan yang diinstruksikan pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan,” kata Kadisdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, di Balai Kota Bandung, baru-baru ini.

Hikmat mengatakan, penyelenggaraan PJJ di Kota Bandung berjalan baik dan lancar. Bahkan saat ini PJJ sudah masuk tahap kedua.

”Kami sudah evaluasi pelaksanaan tahap satu. Kita bakal benahi apa yang kurang dan sudah dijalankan di tahap dua,” terangnya.

Dia menjelaskan, untuk PJJ tahap dua, pihaknya membagi ke dalam dua bagian yaitu secara daring dan luring.

“Untuk mengatasi masalah kekurangan kuota internet belajar daring, setiap sekolah diberikan kebijakan untuk menggunakan dana BOS (bantuan operasional sekolah),” katanya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, pemerintah memberikan kuota internet gratis bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama masa PJJ sebesar Rp 9 triliun.

”Alhamulillah kami dapat dukungan dari menteri-menteri untuk anggaran pulsa untuk peserta didik kita di masa PJJ ini, jadi dengan senang hati saya mengumumkan hari ini. Kami mendapat persetujuan anggaran Rp 9 triliun untuk tahun ini,” kata Nadiem, saat rapat kerja dengan Komisi X di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Sementara untuk teknis pemberian kuota tersebut, Nadiem menyebutkan, Kemendikbud bersama dinas di daerah tengah melakukan data entry.

“Saya tahu deadline-nya sangat sulit, tapi saya pasti, sudah kami pastikan akan ada cukup waktu dan akan selalu ada waktu untuk melakukan perbaikan ke depannya,” kata Nadiem, saat menjadi pemateri dalam Webinar Sistem Pendidikan di Tengah Pandemi Covid, Minggu (30/8/2020). (dede suherlan)***