Pameran ZERO WASTE LIFESTYLE collage PROJECT, Mengedukasi ‘Darurat Sampah Plastik’

Share

DIDIKPOS.COM – Tri Karyono, perupa yang juga dosen Departemen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menggelar Pameran bertajuk ‘ZERO WASTE LIFESTYLE collage PROJECT’.

Pameran ini berlangsung di Rumah ZaFa, Jln. Sukawangi 45, Cihideung, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, pada 20 Agustus – 20 September 2020.

Dalam pameran kali ini, Tri menyajikan proses berkarya mulai pemilihan atau reduksi material sampah plastik, perekatan, membentuk objek, hingga diakhiri proses mewarnai.

“Saya ingin memulai berkontribusi melalui berkarya seni rupa berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan limbah plastik dengan konsep reuse, recycle, redesign. Eksperimentasi material sampah plastik, pewarnaan maupun garapan bentuk akan menjadi ekplorasi yang menarik sepanjang proses berkarya seni kolase ini,” kata Tri, kepada Didikpos.com, Sabtu (5/9/2020).

Tri mengungkapkan, proyek ini adalah riset kecil yang ia lakukan sebagai pendidik seni. Dirinya berusaha berperan aktif dalam tindakan Waste Minimalization, memanfaatkan material sampah plastik (found object) mengedukasi ‘darurat sampah plastik’ melalui berkarya seni lukis teknik kolase.

Dipaparkannya, potret nyata darurat plastik dirilis Ocean Conservancy, organisasi nirlaba bidang konservasi laut, yang melakukan penelitian tentang penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

Penelitian itu menunjukan kondisi yang sangat memprihatinkan. Indonesia termasuk urutan kedua pembuang sampah plastik ke lautan. Hitungan banyaknya sampah per tahun: China – 8,8 juta ton; Indonesia – 3,2 juta ton, Vietnam – 1,8 juta ton, Filipina – 1,8 juta ton, dan Sri Lanka – 1,6 juta ton.

“Sampah plastik telah menjadi masalah dunia. Gerakan dunia menyatakan dengan tegas Zero Waste lifestyle, ‘Gerakan Pandu Laut’ telah digalakan pemerintah sebagai bagian dari komitmen kita mengurangi 70 persen sampah plastik di lautan pada 2025. Sebagai perupa, saya peduli dan merespon persoalan ini dengan tindakan nyata,” imbuhnya.

Selain sebagai Pendidik Seni Rupa (Doktor bidang Art & Values Education), Tri Karyono aktif dalam kegiatan pameran lukis, patung, fotografi, artistik pertunjukan, penelitian pendidikan seni, dan menulis buku pendidikan.

Tri juga merupakan pemilik dan pengelola “Rumah ZaFa”, wahana alternatif inklusif untuk kegiatan pendidikan seni dan pengabdian pada masyarakat.

Sebagai perupa, Tri kerap menggelar pameran, seni pertunjukan, dan presentasi pendidikan seni, di antaranya ke Malaysia, Peru, Jepang, Afrika Selatan, India, Australia, dan Ceko.

“‘Act: Peace-Culture & Education’, keyakinan tiga pilar konsep ini dijalani perupa. Sebagai insan seni, saya yakin bahwa pendidikan melalui seni (education through art) merupakan capaian utama dan pertama berkesenian yang adiluhung yakni ‘Share values for a better world’,” pungkas Tri. (des/yat)***