InfraDigital Foundation-Pemprov Jabar Latih 6.000 Siswa SMK Teknik Pengamanan Siber

Share

DIDIKPOS.COM – InfraDigital Foundation bekerja sama dengan Mastercard Center for Inclusive Growth melalui Mastercard Academy 2.0 dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar program Pelatihan Cyber Security untuk siswa SMK.

Selama tiga tahun ke depan, InfraDigital Foundation akan melatih 6.000 siswa SMK dari kalangan prasejahtera di Jawa Barat. Pada akhirnya, para siswa akan mendapat sertifikasi cyber security dan terhubung dengan industri terkait pada bidang pengamanan siber.

Program Manajer InfraDigital Foundation I Gede Pandu Wirawan, mengatakan, tujuan utama program ini adalah mengurangi angka pengangguran lulusan SMK yang berasal dari kalangan prasejahtera dengan memberikan kemampuan cyber security.

“Ini dapat menjadi bekal bagi peserta untuk mandiri,” kata Pandu, dalam seminar daring bertajuk “Perjalanan Karir Ahli Cyber Security”, Jumat (9/10/2020).

Menurut Pandu, selama 2020, Cyber Security Training Program telah melatih 672 murid dan 80 guru SMK di Jawa Barat. Selama masa pandemi, rangkaian pelatihan dilakukan secara daring. Untuk memastikan efektivitas pelatihan, InfraDigital Foundation menyediakan uang saku untuk kuota internet bagi setiap murid sebesar Rp 350.000 selama 10 pekan pelatihan.

Lanjutnya, salah satu kegiatan dari rangkaian Cyber Security Training adalah seminar daring Perjalanan Karir Ahli Cyber Security. Acara tersebut dibuka oleh Country Lead Social Impact and Philanthropy PT. Mastercard Indonesia Charlie Hartono dan menghadirkan pembicara dua ahli pengamanan siber, yaitu Habibie Faried dan Fahri Shihab.

Fahri Shihab, saat berbicara dalam seminar daring mengatakan, teknologi yang sedang berkembang saat ini membuat semakin banyak orang terkoneksi internet. Hal itu berdampak pada semakin besarnya peluang kerja pada bidang keamanan siber.

“Semakin teknologi berkembang, semakin banyak pula kerentanan sistem yang ada. Namun tidak banyak tenaga ahli untuk mengamankan sistem itu karena informasi yang minim mengenai cyber security. Saya berharap bisa menarik lebih banyak anak muda untuk terjun ke dunia cyber security,” ujar Fahri.

Pembicara lainnya, Habibie Faried menuturkan, terdapat beberapa syarat agar gampang mendapat pekerjaan pada bidang keamanan siber. Di antaranya, bisa membaca kode, minimal pada program yang sederhana, mengerti detail semua istilah keamanan siber serta tulis, dan pengalaman pada media pencari kerja seperti LinkedIn.

Dikatakan Habibie, bekerja pada bidang keamanan siber sangat menyenangkan. Permintaan tenaga kerja pada bidang tersebut tinggi, sedangkan ketersediaan tenaga kerja masih sedikit.

Sountry Lead Social Impact and Philanthropy PT. Mastercard Indonesia, Charlie Hartono, menambahkan, pelatihan keamanan siber dapat mendukung upaya pemerintah dalam melahirkan talenta-talenta digital baru di tanah air. Selain itu, menginspirasi generasi muda agar mampu membuka potensi transformasi ekonomi digital Indonesia. (haf)***

Foto: Pikiran-Rakyat.com