PANGANDARAN BERBENAH

Share

DELAPAN tahun lalu Kabupaten Pangandaran resmi memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis. Sebuah keyakinan dan keinginan yang tumbuh kuat di masyarakat Pangandaran untuk mandiri.

Kabupaten Pangandaran merupakan Daerah Otonom Baru di Provinsi Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat.

Secara geografis wilayah Kabupaten Pangandaran berada pada 1080800” sampai dengan 10805000” Bujur Timur dan 7024’20″ sampai 7°54’20” Lintang Selatan. Dilihat di peta Jawa Barat, Kabupaten Pangandaran terletak paling tenggara.

Kabupaten Pangandaran mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

– Sebelah Utara: Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya,

– Sebelah Selatan: Samudera Hindia,

– Sebelah Timur: Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah,

– Sebelah Barat: yaitu Kabupaten Tasikmalaya.

Luas wilayah Kabupaten Pangandaran adalah 168.509 Ha dengan luas laut 67.340 Ha dan panjang pantai 91 KM.

Memiliki jumlah penduduk 417 563 jiwa pada tahun 2018. Terdiri dari 10 kecamatan, 93 desa, 427 dusun, 915 RW, dan 3.190 RT.

Topografi Kabupaten Pangandaran terdiri dari dataran rendah, perbukitan tinggi.

Daerah dataran tinggi perbukitan dengan topografi bergelombang terletak di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Langkaplancar dan Kecamatan Cigugur.

Daerah dataran rendah dan perbukitan terletak di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Padaherang dan Kecamatan Mangunjaya.

Daerah perbukitan dan dataran rendah berpantai terletak di 6  kecamatan yaitu Kecamatan Kalipucang, Pangandaran, Sidamulih, Parigi, Cijulang, dan Kecamatan Cimerak.

Potensi alam berupa wisata tak hanya pantai tetapi wisata alam berbasis sungai, air terjun. hutan bukit (view), dan goa, kini sudah menjadi primadona baru. Di antaranya, pantai Pangandaran, pantai Batu Hiu, pantai Batukaras, pantai Madasari, pantai Karapyak, Green Canyon, Citumang, Santirah, Jogjogan, Pepedanhils, Cagar Alam Pangandaran, dll.

Goa Sutra Regregan, goa Panggung, goa Parat, goa Citaun, goa Sinjanglawang, goa Donan, goa Lanang, goa Panggung, goa Cirengganis, goa Kaca dll.

Wisata budaya ronggeng gunung, beluk, badud, calung, kuda lumping, wayang golek, angklung, reog, gondang, dll.

Untuk Kuliner pun tak kalah menarik untuk dicicipi. Ada pindang gunung, sate galunggung, soto Pangandaran, seafood, jus honje, dll.

Bidang perikanan dan pertanian tak kalah penting menyumbang perekonomian bagi masyarakat.

Dengan mempertimbangkan kondisi daerah, permasalahan pembangunan, tantangan yang dihadapi serta isu-isu strategis, maka dirumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan  Jangka Menengah Daerah, dengan Visi Kabupaten Pangandaran adalah ”Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata berkelas dunia”.

Untuk menjabarkan Visi tersebut Pemerintah Kabupaten Pangandaran membuat enam Misi yaitu:

1) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, bersih dan melayani.

2) Mewujudkan penataan ruang yang harmonis dan pengendalian pemanfataan ruang yang berwawasan lingkungan.

3) Menyediakan infrastruktur dan fasilitas yang berkualitas.

4) Memperkuat ketahanan nilai-nilai kearifan lokal.

5) Membangun sumber daya manusia yang mandiri, berkualitas, dan berdaya saing.

6) Membangun perekonomian yang tangguh, maju, berkeadilan, dan berkelanjutan .

Selain itu Kabupaten Pangandaran merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang merupakan saIah satu tujuan destinasi wisata Indonesia.

FOKUS UTAMA PEMBANGUNAN

Tantangan persaingan global ke depan akan semakin ketat. Makin pesatnya teknologi informasi sekarang ini, menjadikan Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus berusaha mempersiapkan sumber daya manusia yang handal.

Selain menggali potensi alam dalam bidang pariwisata,  pemerintah juga terus berupaya meningkatkan berbagai infrastruktur penunjang seperti jalan, puskesmas, rumah sakit, dll

Fokus utama pembangunan Kabupaten Pangandaran untuk mencapai Visi Kabupaten Pangandaran Sebagai Tujuan Wisata berkelas dunia ada empat yaitu:

1) Pendidikan

2) Kesehatan

3) Infrastruktur

4) Pariwisata

1) PENDIDIKAN

Untuk pengembangan sumber daya manusia yang handal,

pada tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Pangandaran, salah satunya menitikberatkan pada bidang pendidikan

Kemajuan sebuah daerah bergantung pada kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, serta ditunjang oleh stabilitas sosial/politik, inovasi pemerintah daerah, manajemen pemerintahan daerah, ilmu pengetahuan, teknologi, sumber daya alam, serta kreativitas masyarakatnya.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran terus fokus untuk pengembangan pendidikan, yaitu melalui berbagai program diantaranya melalui:

a) Program Pangandaran Hebat,

b) Program pendidikan karakter,

c) Penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik

d) Dukungan bagi perguruan tinggi

a) Program Pangandaran Hebat

Program Pangandaran Hebat merupakan suatu terobosan dalam bidang Pendidikan, di mana Pemerintah Kabupaten Pangandaran menggratiskan biaya sekolah mulai SD/MI, SMP/ MTs, hingga SMA/MA/SMK negeri dan swasta

Sedangkan untuk jenjang pendidikan tinggi Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengucurkan dana untuk beasiswa mahasiswa di UNPAD Pangandaran dan STITNU Al Farabi Jamanis, di mana anak Pangandaran yang bersekolah di dua kampus tersebut, untuk biaya kuliah, setengahnya dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Semua ini dalam rangka meningkatkan minat anak untuk terus bersekolah.

b) Pendidikan Karakter

Program pendidikan karakter muncul karena Pangandaran merupakan daerah tujuan wisata. Sebagai daerah terbuka, dengan jumlah penduduk 400 ribu lebih, sedangkan yang datang ke Pangandaran mencapai 5 juta lebih, tentu saja ini akan berpengaruh kepada aspek-aspek sosial, kebudayaan, dan karakter masyarakat Kabupaten Pangandaran

Berkaitan dengan hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Pangandaran membuat program Pendidikan Karakter, di mana di dalamnya ada program Ajengan Masuk Sekolah (AMS), Pangandaran Mengaji, Pramuka, dan Kesenian

1) Program Ajengan Masuk Sekolah  (AMS)

Merupakan program untuk membina anak-anak di sekolah dengan gurunya adalah ajengan atau kiyai. Di mana program tersebut digagas sebagai bentuk kontribusi untuk meningkatkan moral dan ahlak generasi muda. Tujuannya membentengi generasi muda dari dampak buruk perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

2) Program Pangandaran Mengaji

Dalam usaha menciptakan manusia yang iman dan bertakwa melalui penguatan masjid, Dalam hal ini, masyarakat Kabupaten Pangandaran diajak untuk kembali mengaji Al Quran selepas shalat Maghrib.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran melibatkan sekitar 7.000 orang guru ngaji.

3) Pramuka

Tujuanya untuk mendidik karakter anak-anak Pangandaran yang mempuni. Kegiatan pramuka ini dinilai baik untuk perkembangan siswa, baik untuk perkembangan psikomotoriknya maupun kongnitifnya. Siswa juga diharapkan untuk berpikir kreatif.

Pramuka merupakan pendidikan dasar yang mengutamakan karakter, karena itu Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengeluarkan kebijakan dengan pengembangan kepramukaan di sekolah mulai SD, SMP, sampai SMA.

4) Kesenian

Melalui pengembangan kesenian, terutama kesenian daerah maka anak- anak akan mengetahui kebudayaan dan serta tertanam nilai-nilai luhur pada jiwa mereka, Oleh sebab itu tujuannya dalam memberikan pendidikan anak untuk membentuk karakter serta kepribadiannya akan lebih tepat jika dilandaskan pada budaya bangsa sendiri. Ini termasuk ke dalam program Pemerintah Kabupaten Pangandaran karena kebudayaan dan kesenian sebagai produk kreatif bangsa.

5) Kesejahteraan PTK Non-PNS.

Untuk kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) non-PNS, Pemerintah Kabupaten Pangandaran memberikan penghargaan dan kesejahteraan kepada sebanyak 1.947 orang pendidikan/guru dan tenaga pendidikan non-PNS dengan mengucurkan dana sebesar Rp 6,2 miliar.

c) Dukungan Kepada Perguruan Tinggi

Dalam usaha meningkatkan minat bagi anak-anak Pangandaran melanjutkan ke jenjang perkuliahan, Pemerintah Kabupaten Pangandaran bekerja sama dengan UNPAD mendirikan PSDKU UNPAD Pangandaran.

Dukungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran bagi berdirinya pendidikan tinggi PSDKU UNPAD Pangandaran, adalah dengan menghibahkan tanah seluas 33 Ha yang berada di Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga mendukung berdirinya Politeknik Kelautan dan Perikanan yang terletak di Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran.

Intervensi Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam dunia pendidikan salah satunya berpengaruh pada perkembangan angka Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah

Pada Capaian Rata-rata 8 SNP Kabupaten/Kota Berdasarkan Raport Mutu Tahun 2016 – 2018  Jenjang SD pada tahun 2016 untuk Kabupaten Pangandaran berada pada urutan ke-18 (4,62) dan pada tahun 2017 menjadi urutan ke-9 (5,44 n) serta pada tahun 2018 berada pada urutan ke-4 (5,43).

Sedangkan untuk Capaian Rata-rata 8 SNP Kabupaten/Kota Berdasarkan Raport Mutu Tahun 2016–2018, untuk Jenjang SMP Kabupaten Pangandaran pada tahun 2016 menduduki urutan ke-23 (4,12) dan mulai mengalami peningkatan sangat pesat pada tahun 2017 menjadi urutan ke-1 (5,45) serta pada tahun 2018 berada pada urutan ke-2 (5,47).

2) KESEHATAN

Kesehatan merupakan salah satu fokus pembangunan di Kabupaten Pangandaran. Untuk itu pemerintah terus berupaya dengan berbagai program serta dukungan anggaran yang besar.

Keberpihakan Pemerintah Kabupaten Pangandaran di bidang kesehatan dibuktikan dengan belanja pembangunan untuk bidang kesehatan tahun 2019 sebesar 26,08%, jauh lebih tinggi dibanding ketentuan minimal 10%.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran sangat fokus terhadap Kesehatan, dibuktikan dengan berbagai program  di antaranya pelayanan kesehatan dasar gratis untuk warga masyarakat Kabupaten Pangandaran, pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Pangandaran Sehat dan Bahagia (PANDEGA), pembangunan Puskesmas setaraf  kelas hotel bintang 3, Belanja obat dan alat kesehatan, dan menjamin kesehatan masyarakat melalui BPJS Kesehatan.

Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga memberikan Pelayanan gratis terhadap masyarakat Kabupaten Pangandaran.

Intervensi Pemerintahan Kabupaten Pangandaran dalam upaya menjadikan Pangandaran sehat, di antaranya dengan mendirikan  Puskesmas setarap hotel bintang tiga.

Puskesmas itu adalah Puskesmas Legok Jawa, Puskesmas Cimerak, Puskesmas Pangandaran, Puskesmas Kalipucang, Puskesmas Padaherang, Puskesmas Cigugur, Puskesmas Langkaplancar, Puskesmas Mangunjaya, Puskesmas Cikembulan, Puskesmas Parigi, dan Puskesmas Cijulang.

Puskesmas yang disetarakan dengan hotel bintang tiga karena fasilitas di dalam kamar rawat inap di masing-masing puskesmas tersebut tersedia dua tempat tidur, kamar mandi khusus, toilet, serta pendingin ruangan.

Selain itu untuk menjamin kesehatan masyarakat, selain melalui BPJS Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga menggulirkan program Kertawaluya.

Berkaitan dengan kebutuhan akan adanya rumah sakit di Pangandaran maka pemerintah mendirikan RSUD PANDEGA (Pangandaran Sehat dan Bahagia)

Berada di atas tanah seluas 5 Ha, Rumah Sakit Daerah Pandega diharapkan bisa menjadi sebuah rumah sakit yang mempunyai karakter sendiri,

Sebagai daerah tujuan wisata nasional dan internasional, rumah sakit inipun diproyeksikan sebagai bagian dari pengembangan wisata.

Rumah sakit ini diharapkan bisa memberi pelayanan dan pengobatan yang maksimal terhadap masyarakat

RSUD PANDEGA terdiri dari beberapa gedung yang masing masing mempunyai peruntukannya.

IniIah jenis pelayanan yang akan ada di RSUD Pandega:

Jenis pelayanan yang akan ada di RSUD Pandega terdiri dari Unit Gawat Darurat, Poliklinik Bedah, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Penyakit Anak, Poliklinik Obstetri Ginekologi, Poliklinik Syaraf, Poliklinik Mata, Poliklinik Gigi dan Mulut, Poliklinik Bedah Syaraf, Fisioterafi, Radiologi, Laboratorium, Hemodialisa, Thalasemia, Persalinan (Ponek), ICU (Intensive Care Unit), ICCU/HCU (Intensive Cardiologi Care Unit/High Care Unit), NICU ( Neonatal Intensive Care Unit), PRINATOLOGI, Kamar Operasi (0K), Rawat Inap kelas Ill, II, I Utama, VIP. Selain itu, ada 174 jumlah tempat tidur dan 17 dokter spesialis.

Dengan intervensi program pembangunan yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, indek kesehatan mulai 2015 sampai 2018 mengalami kenaikan.

lndeks kesehatan Kabupaten Pangandaran pada tahun 2015 berada di angka 77,29; di tahun 2016 naik lagi ke 77,54; selanjutnya di tahun 2017 mengalami peningkatan wenjadi 77,78; dan data pada tahun 2018 berada di posisi 77,91.

3) INFRASTRUKTUR

Maju tidaknya suatu daerah dapat dilihat dari perkembangan infrastruktur, salah satunya infrastruktur jalan.

Jalan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat mempunyai peran vital dalam menunjang perkembangan ekonomi suatu wilayah.

Di Kabupaten Pangandaran, infrastruktur jalan merupakan salah satu program utama dari empat program dasar yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran, yaitu kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan penataan kawasan wisata.

Sebagai salah satus fokus maka pembangunan infrastruktur jalan terus digenjot.

Dari data di Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Pangandaran, pembangunan jalan yang dilaksanakan pada tahun ini berupa jalan berhotmix dan rigid beton.

Pada tahun 2019, jalan dalam kondisi mantap mencapai 83,38% persen atau sepanjang 420 KM dari total panjang 504 KM

Untuk pembangunan Infrastruktur Strategis Jalan di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2020 di antaranya Parigi – Pangleseran, Pangleseranc- Cibatu, Cibatu -Bojongkondang, Bojongkondang – Gunungkelir, Gunungkelir – Cintalahab, Pangleseran – Kalijaya, Cimerak – Sindangsari, dan Sindangsari – Cimedang.

4) PARIWISATA

Perkembangan wisata di Kabupaten Pangandaran dewasa ini “bak jamur di musim hujan” bermunculan, menjadikan Kabupaten Pangandaran semakin kaya tempat wisata, akan semakin terkenal, dan semakin menarik untuk di kunjungi wisatawan.

Sesuai dengan Visi Kabupaten Pangandaran yaitu “Mewujudkan Kabupaten Pangandaran Sebagai Daerah Tujuan Wisata Berkelas Dunia” akan semakin terbuka.

Keberadaan alam yang sangat menunjang, budaya masyarakat, keramahan orangnya serta gencarnya promosi, membuat banyak pilihan bagi para penggemar wisata alam, pantai, sungai, hutan, dan budaya, tentu hal ini akan membawa dampak pada tingkat kunjungan ke destinasi wisata.

Untuk tetap berdaya saing dengan daerah lain memerlukan tangan-tangan yang kreatif yang mempunyai inovasi dan daya kreasi yang tinggi, di samping pelayanan yang baik dalam mengelola suatu destinasi wisata.

Persaingan pun tak diharapkan untuk saling menjatuhkan, tetapi untuk saling menunjang sehingga suatu destinasi wisata akan saling berhubungan dengan destinasi wisata lain, yang nantinya diharapkan para wisatawan akan betah lama tinggal di Pangandaran

Parawisata di Pangandaran terus dikembangkan, berbagai perencanaan dan pembangunan terus dilaksanakan, hal ini guna memecah pariwisata agar tak terfokus hanya di Pangandaran saja.

Salah satunya adalah dengan perencanaan pembangunan jalur wisata dari Pangandaran –Pamugaran – Cikembulan – Batu Hiu – Batukaras – Madasari (Cimerak)

Selain akses wisata terintegrasi menjadi satu jalur. Jalan yang akan dibuka tersebut merupakan jalur pesisir, mempunyai potensi wisata yang bagus, dan daya tarik tersendiri, sehingga diharapkan muncul tempat – tempat wisata baru.

Sementara terkait kendala akses jalan di sekitar muara Karangtirta, akan dibangun jembatan melintasi muara tersebut.

Pembangunan jalur wisata ini dimulai pada tahun ini dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Penataan kawasan wisata merupakan salah satu fokus program Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam mencapai Visi Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata kelas dunia.

Dalam mewujudkan Visinya, Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga telah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat untuk terus membantu mengembangkan potensi pariwisata di wilayah Kabupaten Pangandaran. Di antaranya terkait pengembangan bandara Nusawiru, pembangunan jalan tol Bandung – Cilacap, dan reaktivasi jalur kereta api Banjar – Cijulang.

Penataan pantai barat dan pantai timur Pangandaran menjadikan pantai ini menjadi tujuan wisata yang sangat menarik

Berbagai fasilitas dapat memanjakan para wisatawan, fasilitas publik di pantai Pangandaran tersebut di antaranya skywalk, sarana pedestrian atau area pejalan kaki di kawasan taman pantai, gajebo, menara life guard, tempat duduk, shower, toilet, adventure plyground, panggung pertunjukan dan gerbang, Plaza Air mancur, dll. Konsep penataan pantai Pangandaran sendiri mengacu pada standar Indikator Global Sustainable Tourism Council (GSTC). Artinya, fasilitas harus dibuat lengkap agar bisa memberikan kenyamanan untuk wisatawan

Sedangkan perencana pembangunan dalam tahap kedua yaitu melengkapi Tahap 1 yaitu Stage di Skywalk, Skywalk Greeneries, Plaza Skywalk, Air Mancur, Lighting, Litter Bins, Benches

Untuk Segmen Susi Air Strip sampai Bundaran Pamugaran akan dilengkapi dengan Pedestrian Spine, Flower Beds, Benches, Gazebo, Gates, Baywatch Tower, Toilet, Parking Lot, BMX & Skate Park, Mini Adventure Trail, Break Water Plaza dan Pamugaran Roundabout Plaza dll.

Pemerintah juga akan menata beberapa objek wisata lainya yaitu pantai Karapyak, Pantai Batu Hiu, Pantai Batukaras

Adapun peningkatan jumlah wisatawan di objek wisata Kabupaten Pangandaran mulai tahun 2016 mencapai 1,99 juta jiwa; pada tahun 2017 mencapai 2,95 juta jiwa; dan pada tahun 2018 mencapai 4,04 juta jiwa. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan dari tahun ke tahun.

PANGANDARAN 

Pemerintah Kabupaten Pangandaran berhasil melaksanakan pembangunan dari berbagai sektor. Sejumlah capaian diraih dengan hasil yang maksimal dan terukur secara signifikan dan menghasilkam output yang memuaskan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pangandaran menyajikan sejumlah data keberhasilan capaian program selama 4 tahun

Dalam sajian data tersebut terdapat 7 poin pencapaian pembangunan yang menjadi prestasi baik Pemerintah Kabupaten Pangandaran di antaranya:

1) Berhasil meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi dan PDRB.

2) Sukses menekan angka pengangguran terbuka.

3) Mampu menekan angka kemiskinan.

4) Menaikan angka Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM).

5) Menyetabilkan angka gini ratio dan angka ketergantungan.

6) Memberikan pelayanan publik yang baik dan berhasil menciptakan keamanan dan ketertiban.

7) Mendapat predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Pangandaran sejak tahun 2013 hingga tahun 2018 mengalami kenaikan. Pada tahun 2013 tercatat 4,94; tahun 2014 tercatat 4,19; tahun 2015 tercatat 4,98; tahun 2016 tercatat 5,29; tahun 2017 tercatat 5,1; sedangkan tahun 2018 tercatat 5,41.

Kabupaten Pangandaran berhasil mengimbangi angka Nasional dan Jawa Barat. Angka LPE Nasional tertera 5,17 sedangkan angka LPE Jawa Barat 5,41. Uraian LPE erat kaitannya dengan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku. Angka PDRB tahun 2013 tercatat 17.317.670,00, tahun 2014 tercatat 18.737.412,00, tahun 2015 tercatat 20.529.694,00, tahun 2016 tercatat 22.106.728,00, tahun 2017 tercatat 23.793.793,00.

PENGANGGURAN

Dalam menangani Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Pangandaran mengalami penurunan angka, artinya Pemerintah Daerah berhasil menekan angka pengangguran. Pada tahun 2013 tercatat 4,4; tahun 2014 tercatat 3,7; tahun 2015 tercatat 4,8; tahun 2016 tercatat 4,2; tahun 2017 tercatat 3,34; dan tahun 2018 tercatat 3,58.

Target angka Nasional dalam mengatasi angka pengangguran tercatat 5,34 sedangkan target angka Jawa Barat 8,17. Dengan angka 3,58 Kabupaten Pangandaran berhasil menanggulangi angka pengangguran.

ANGKA KEMISKINAN

Dalam pengentasan kemiskinan Kabupaten Pangandaran berhasil menekan angka hingga 30.730 atau 7,71% dari angka penduduk. Angka kemiskinan tahun 2015 tercatat 41.970 atau 10,76%, tahun 2016 tercatat 40.140 atau 10,23%, tahun 2017 tercatat 39.460 atau 10,00%, tahun 2018 tercatat 32.190 atau 8,12%, dan tahun 2019 tercatat 30.730 atau 7,71%.

IPM KABUPATEN PANGANDARAN

Setiap tahunnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pangandaran terus mengalami kenaikan. Hal ini seiring dengan berbagai program terobosan yang diimplementasikan Pemerintah Kabupaten Pangandaran yang menyentuh langsung dengan masyarakat, di antaranya terobosan dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pariwisata.

Pada tahun 2013  IPM Kabupaten Pangandaran berada pada angka 64,73, naik menjadi 65,29 pada tahun 2014, di tahun 2015 angka naik lagi menjadi 65,62 dan pada tahun 2016 berada pada 65,79. Di tahun 2017 angka berubah menjadi 66,6 dan kenaikan yang signifikan terjadi pada tahun 2018 mencapai angka 67,44 serta pada tahun 2019 berada pada 68,21.

IPM dipengaruhi oleh 3 indikator utama, yaitu indeks Pendidikan, indeks Kesehatan dan indeks Daya Beli.

Indeks Pendidikan Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019  mencapai angka 59,0, angka harapan lama sekolah (tahun) 12,06, dan angka rata-rata lama sekolah 7,67.

Sedangkan indeks Kesehatan, pada tahun 2019 yaitu 78,65, angka harapan hidup 71,12. Hal ini menunjukan tingkat kesehatan di Kabupaten Pangandaran tinggi.

Adapun indeks Daya Beli, Kabupaten Pangandaran pada tahun 2018  adalah 66,81, pada tahun 2019 meningkat menjadi 68,32

ANGKA GINI RASIO

Sedangkan angka gini ratio dan angka ketergantungan di Kabupaten Pangandaran cukup stabil. Tahun 2013 angka gini ratio 0,33 dan angka ketergantungan 48,25; tahun 2014 angka gini ratio 0,31 dan angka ketergantungan 48,28; tahun 2015 angka gini ratio 0,35 dan angka ketergantungan 47,52; tahun 2016 angka gini ratio 0,33 dan angka ketergantungan 47,25; tahun 2017 angka gini ratio 0,35 dan angka ketergantungan 47,04; serta tahun 2018 angka gini ratio 0,35 dan angka ketergantungan 46,93.

INDEK KEPUASAN MASYARAKAT

Birokrasi Kabupaten Pangandaran telah memberikan pelayanan publik yang baik berdasarkan standar Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan nilai rata-rata 79,93. Pelayanan publik tersebut di antaranya, kesehatan dengan nilai 84,48. Pelayanan jalan dengan nilai 77,16. Pelayanan Pendidikan Dasar dan Menengah 77,59. Pelayanan Pariwisata dengan nilai 80,49.

PENGHARGAAN

Delapan tahun Kabupaten Pangandaran berdiri, berbagai penghargaan baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ataupun Pemerintah Pusat satu demi satu diraih kabupaten termuda di Jawa Barat ini.

Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Pangandaran sudah sejajar dengan kabupaten lainya

Bahkan Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil, mengapresiasi keberhasilan Pangandaran dalam pembangunan. Ia mengatakan, bahwa Kabupaten Pangandaran adalah daerah Otonomi terbaik.

“lni contoh Daerah Otonomi Baru yang berhasil,” ujarnya saat meninjau revitalisasi pembangunan pantai Pangandaran, Kamis (26/9/2019).

Demikian juga, Kementerian DaIam Negeri menyatakan bahwa Kabupaten Pangandaran adalah Daerah Otonom Baru terbaik di Indonesia (2018)

Pada tahun 2020 berbagai penghargaan diraih oleh Kabupaten Pangandaran, salah satunya penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke empat kalinya dari BPK RI.

Ini dia daftar penghargaan dari bulan Oktober tahun 2019 sampai dengan Oktober 2020 diantaranya:

NONAMA PENGHARGAANPEMBERI PENGHARGAAN TANGGAL
1.JUARA 1 LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT (LPM) DALAM KEGIATAN  PANGAN MASYARAKAT  (HPS)GUBERNUR JAWA BARAT02 OKTOBER 2020 
2.                                                                                     POKMAS PEJAM INOVASI TOP 33 KOMPETISI INOVASI JAWA BARATGUBERNUR JAWA BARAT25 OKTOBER 2019
3.KOMISI AKREDITASI FKTP UPTD PUSKESMAS PADAHERANG (AKREDITASI PARIPURNA)KEMENKES RI27 OKTOBER 2019
4.PENGHARGAAN UPTD PUSKESMAS PANGANDARAN SEBAGAI FKTP BERPRESTASI KRITERIA PUSKESMAS KAWASAN PERKOTAAN TK. JAWA BARATGUBERNUR JAWA BARAT1 NOVEMBER 2019
5.PRESTASI SANGAT TINGGI ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN LPPD TAHUN 2018PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARATNOVEMBER 2019
6.TPMPD TERBAIK TINGKAT PROVINSI JAWA BARATLPMP Jawa Barat29 NOVEMBER 2019
7.PENGHARGAAN SWASTI SABA PADAPAKEMENTERIAN KESEHATAN 19 NOVEMBER 2019
8.OPINI WTP ATAS LKPD TAHUN 2018KEMENTERIAN KEUANGAN 19 NOVEMBER 2019
  9.PERINGKAT 1 DESA WISATA MAJU KEMENTERIAN DESA 25 NOVEMBER 2019
10PENGHARGAAN ANUBHAWA SASANA DESAKEMENTERIAN HUKUM DAN HAM 4 DESEMBER 2019
11PENGHARGAAN MATURITAS  PENYELENGGARAAN  SPIP Level 3BPKP PROV. JABAR06 DESEMBER 2019
12.TERBAIK PERTAMA PENDUKUNG IMPLEMENTASI SIKP TAHUN 2019KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROV. JABAR10 DESEMBER 2019
13.TERBAIK PERTAMA INPUT DATA PADA SIKP TAHUN 2019KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROV. JABAR10 DESEMBER 2019
14.PENGHARGAAN KABUPATEN PEDULI HAM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM10 DESEMBER 2019
15.AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019 DENGAN PREDIKAT BKEMENTERIAN PAN-RB27 JANUARI  2020
16PERINGKAT TERBAIK II KATEGORI DOKUMEN PERENCANAAN KABUPATEN TERBAIKGUBERNUR JABAR13 APRIL 2020
17.OPINI WTP ATAS LKPD TAHUN 2019BPKP RI PERWAKILAN  JAWA BARAT26 JUNI  2020
18.KEPALA DAERAH INOVATIF KATEGORI  KESEHATANSINDO NEWS26 AGUSTUS 2020
19.PENGHARGAAN SWASTI SABA PADAPAGUBENUR JAWA BARAT29 SEPTEMBER 2020
20.RANGKING 1 LOMBA SEKOLAH SEHAT JENJANG SD (SDN 1 CIMANGGU)GUBERNUR JAWA BARAT29 SEPTEMBER 2020
21.SMPN 1 PANGANDARAN PERINGKAT 1 FLS2N JENJANG SMP (Cabang Lomba GITAR DUET ) KEMENDIKBUD (PUSAT PRESTASI NASIONAL) 20 SEPTEMBER 2020
22.SDN 1 KARANGBENDA PERINGKAT 1 FLS2N JENJANG SD TINGKAT PROV. JAWA BARAT (Cabang Lomba Seni Tari)KEMENDIKBUD (PUSAT PRESTASI NASIONAL) 20 SEPTEMBER 2020
23.SMPN 2 LANGKAPLANCAR JUARA PERINGKAT 2 FLS2N JENJANG SMP TINGKAT PROV. JAWA BARAT (Cabang Lomba Dsain Poster)KEMENDIKBUD (PUSAT PRESTASI NASIONAL) 20 SEPTEMBER 2020
24SMPN 1 PANGANDARAN JUARA HARAPAN 1 FLS2N JENJANG SMP (Cabang Lomba GITAR DUETKEMENDIKBUD (PUSAT PRESTASI NASIONAL25 SEPTEMBER 2020
25.SDN 2 PARIGI JUARA 2 FLS2N JENJANG SD TINGKAT PROV. JAWA BARAT (Cabang Lomba Kriya Anyam)KEMENDIKBUD (PUSAT PRESTASI NASIONAL) 20 SEPTEMBER 2020
26DESA MASAWAH JUARA III JABAR JUARA AWARDS 2020 KATEGORI PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL TINGKAT DESAPEMPROV JAWA BARAT21 SEPTEMBER 2020.

(Advertorial)