Ruarrr Biasa, Siswa Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Informatika 2020

Share

DIDIKPOS.COM – Siswa SMA Indonesia yang tergabung dalam Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) menorehkan prestasi gemilang di ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2020. Event ini digelar di Singapura, pada 13-19 September 2020.

Tim TOKI berhasil meraih empat medali dan menempatkan Indonesia di peringkat 13 dari 87 negara (diikuti 347 peserta) yang mengikuti Olimpiade ke-32 ini.

Singapura bertindak sebagai tuan rumah untuk IOI ke-32 ini. IOI merupakan olimpiade sains di bidang informatika khususnya pemrograman yang diselenggarakan setiap tahun. IOI dilaksanakan secara daring pada 13-19 September.

Tim Indonesia terdiri dari empat siswa terbaik Indonesia, yaitu Pikatan Arya Bramajati asal SMA Semesta BBS Semarang yang meraih medali emas, Rama Aryasuta Pangestu asal SMAK Kanisius Jakarta yang meraih medali perak, Dasco Gabriel asal SMA Sutomo 1 Medan dan Edbert Geraldy Cangdinata asal SMA Sutomo 1 Medan yang masing-masing meraih medali perunggu.

Indonesia pertama kali mengikuti IOI pada tahun 1995, di Eindhoven, Belanda dan langsung menyabet medali Perak. Sepanjang keikutsertaannya, Tim Indonesia telah meraih 4 emas, 25 perak, dan 40 perunggu.

“Prestasi dunia anak-anak Indonesia terus bertambah melalui IOI. Kita semua berbangga dan menyambut gembira prestasi ini, lebih-lebih semua masih dalam situasi pandemik,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Asep Sukmayadi, dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Senin (5/10/2020).

Asep menuturkan, prestasi ini turut diapresiasi sebab meski di tengah pandemi para pelajar Indonesia tetap bisa memperoleh medali. Para pelajar ini, telah membuktikan ketanggguhan dan daya adaptasi yang tinggi di tengah kompetisi yang berlangsung secara virtual ini.

TOKI adalah sebuah tim yang terdiri dari empat siswa/siswi sekolah menengah yang dipersiapkan untuk menghadapi IOI yang diselenggarakan setiap tahun. Kompetisi IOI tiap tahunnya diselenggarakan di negara yang berbeda-beda. Namun karena terdampak COVID-19, tim Indonesia melaksanakan kompetisi di tiga kota yaitu Jakarta, Medan dan Purwokerto sesuai dengan tempat tinggal para siswa.

Untuk mempersiapkan diri mengikuti IOI, tim ini telah mengikuti pembinaan selama berbulan-bulan, yang didukung Puspresnas Kemendikbud bekerja sama dengan akademisi maupun praktisi. Mereka menjalani karantina dan pembinaan dengan berlatih soal, diskusi dan pelatihan kesiapan mental bertanding. Materi pembinaan selain diisi oleh dosen dari berbagai universitas, juga menghadirkan para alumni TOKI yang memandu kegiatan dalam bentuk diskusi dan sparring partner.

Pikatan Arya Bramajati, peraih medali emas dari Indonesia berhasil menempati posisi ke-13 dengan nilai total 529,43 dari total nilai maksimal 600. Ia berhasil mengalahkan puluhan peserta dari negara lain, seperti Singapura, Thailand, Inggris, Taiwan, India, dan Australia.

“Soal-soal yang diberikan cukup susah, tapi sangat menantang, hal ini yang membuat kami menjadi terus bersemangat untuk mendapatkan hasil terbaik. Kami juga mengucapkan terimakasih semua pihak yang telah mendukung kami sehingga mendapatkan hasil yang terbaik,” terangnya.(des)***