Survei Disdik Kota Bandung, 86 Persen Siswa Bosan Ikuti PJJ

Share

DIDIKPOS.COM – Survei yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menunjukan, sebesar 86 persen siswa merasa bosan mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Itu dipicu banyaknya tugas yang harus dikerjakan siswa selama masa PJJ ini.

Survei tersebut dilakukan Disdik Kota Bandung selama periode April hingga Juli 2020. Adapun resfonden survei terdiri dari 44 ribu siswa, 4.000 orang tua, dan 7.000 guru yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Bandung.

“Salah satu yang kita tanyakan, soal bagaimana siswa menanggapi pelaksanaan PJJ ini. Hasilnya, 86 persen siswa bilang bosan. Saat pertanyaan itu dirujukan kepada orang tua, mereka menyebutkan tidak mengerti konten dari PJJ ini,” kata Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Bambang Arianto, di Balai Kota Bandung, Kamis (22/10/2020).

Bambang menuturkan, munculnya rasa bosan bagi siswa saat mengikuti PJJ disebabkan banyaknya tugas yang diberikan guru.

Itu dibuktikan dari jawaban guru yang menyebutkan, sebesar 91.8 persen PJJ berupa pemberian tugas kepada siswa.

“Sementara itu, sebanyak 16.7 persen dari orang tua siswa tidak mengerti konten dan 6.8 persen orang tua merasa terbebani. Kita melihat kondisi saat ini relatif tidak berubah banyak. Namun, kita sudah melakukan perbaikan-perbaikan,” ungkapnya.

Terkait hasil survei itu, Bambang mengakui, PJJ yang berlangsung sejak Maret lalu membuat sebagian besar guru menggunakan metode dengan memberikan tugas dan memanfaatkan aplikasi untuk proses belajar mengajar.

“Tak hanya itu, ada guru juga yang memanfaatkan televisi satelit Bandung 132,” terangnya.

Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, menuturkan, PJJ/belajar daring (dalam jaringan) tetap harus dilakukan hingga kasud covid-19 di Kota Bandung mereda.

“Kebijakan untuk membuka sekolah kami tetap mengacu kepada Perwal (Peraturan Wali Kota) No 37, dan untuk instruksi saat ini masih tetap harus melakukan sekolah via daring. Kita semua harus bersabar sampai Covid-19 di Bandung mereda,” ungkapnya. (des)***