Wisuda Virtual UIN Bandung ke-79, Rektor Lantik 1.000 Lulusan

Share

DIDIKPOS.COM – Kendati dalam suasana pandemi Covid-19, Rektor UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, melantik 1.000 lulusan pada Wisuda ke-79, Sabtu (24/10/2020).

Wisuda kali ini digelar secara virtual melalui telekonferensi aplikasi zoom dan disiarkan langsung pada kanal youtube UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Ke-1.000 wisudawan itu berasal dari Fakultas Ushuluddin 88 orang; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 227; Fakultas Syariah dan Hukum 127; Fakultas Dakwah dan Komunikasi 132; Fakultas Adab dan Humaniora 77; Fakultas Psikologi 14; Fakultas Sains dan Teknologi 87; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 220 orang; S2 20; serta S3 8 orang.

Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-79 dibuka secara resmi oleh Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS.

Prof. Nanat menuturkan, setelah lulus dari UIN SGD, berikutnya adalah mengabdi kepada masyarakat dan mengamalkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah.

“Kini saudara sudah menyandang gelar kesarjanaan, sebagai cendikiawan muslim yang Ulul Albab, memadukan antara dzikir dan fikir, mampu berfikir mendalam, substansial, dan peduli dengan problem yang dihadapi masyarakat,” katanya.

Dikatakannya, lulusan UIN SGD menjadi pembuka lapangan pekerjaan, menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) yang handal. Hindari menjadi pencari kerja ke sana ke mari tanpa ujung.

“Terlebih akibat pandemi Covid-19 ini, sebagaimana dilansir Kompas pada Juli 2020, ada sekitar 3,7 juta orang lebih pengangguran bertambah di Indonesia. Dan di antaranya sekitar satu juta Sarjana setiap tahun mencari pekerjaan. Inilah problem bangsa yang kita hadapi saat ini. Oleh karena itu, pengembangan jiwa kewirausahaan sangat penting sekali,” jelasnya.

“Kreativitas dan inovasi sangat dibutuhkan sebagai sarjana muslim, terutama di Era Revolusi Industri 4.0 ini. Berbuatlah apa yang bisa dilakukan dan bermanfaat bagi umat, bangsa dan Negara. Ingat pesan Rasulullah saw.,sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kepada manusia lainnya,” tambahnya.

Rektor UIN SGD, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., menuturkan, dalam menghadapi situasi seperti saat ini, lulusan UIN SGD harus tampil memberikan solusi dan bermanfaat di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.

Lanjut Mahmud, untuk urusan Covid-19 tentunya harus menggunakan dua pendekatan. Pertama, secara lahir (medis) mengikuti aturan-aturan protokol Covid-19, yakni jaga jarak, bermasker, cuci tangan, di rumah aja. Kedua, pendekatan batin (agama) seperti berdoa setiap pagi dan sore, dawam wudhu dan juga jangan mendatangi tempat yang sudah terkena wabah, banyak beristighfar.

“Hadapi wabah korona di samping pendekatan lahir, protokol kesehatan dan sejenisnya lengkapi dengan pendekatan batin. Yaitu melalui apa yang diajarkan oleh Baginda Rasul. Cukup banyak hadits yang mengajarkan kepada kita ketika kita sedang menghadapi situasi wabah seperti yang saat ini sedang terjadi,” katanya.

Mahasiswa Inspiratif

Dalam Wisuda ke-79 ini Rektor menetapkan wisudawan peraih pujian kelulusan dengan IPK tertinggi sebanyak 46 lulusan yang dibacakan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M. Ag

Salah satunya, Aden, lulusan Program Studi (Prodi) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dengan IPK 3,95.  Bersama orang tuanya, Aden dipanggil ke depan panggung untuk mendapatkan penghargaan dari Rektor sebagai mahasiswa insiratif.

Wisudawan asal Salopa, Tasikmalaya ini telah mengarungi pahitnya hidup hingga berbuah manis.

Sejak kuliah, Aden gigih mengembangkan bisnis start-up. Ia pandai membangun network di dunia start-up. Saat kuliah dia berhasil menciptakan ekosistem start-up di lingkungan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

Bagi Rektor, prestasi dan keberhasilan yang diraih Aden tidak bisa dilepaskan dari pendekatan intelektual, spiritual, dan doa orang tua.

“Saya melihat kisah Ananda Aden yang baru saja kita tayangkan. Saya yakin usaha yang membuat dia sukses sekarang bukan cuma kecerdasan intelektualnya, tetapi karena didorong dengan pendekatan spiritual, pendekatan batin dari kedua orang tuanya, sehingga Mas Aden atau Kang Aden saat ini bisa menggapai kesuksesan. Jadi pendekatan batiniah, pendekatan spritualitas jangan pernah diabaikan,” ujarnya.

Saat ditanya perasaan ketika mendapatkan penghargaan dari Rektor, Aden mengungkapkan, ia merasa bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT.

“Waktu SD saya sempat ngalamin samen, SMP ngambil paket B, dan SMA ngambil paket C. Nggak pernah mengalamin yang namanya kelulusan, pesta kelulusan. Nah di kuliahan berharap bisa merasakan wisuda, selebrasi sama temen-temen, ternyata Covid-19. Alhamdulillah saya dapat undangan dari pihak kampus untuk ikut wisuda secara langsung bersama orang tua,” tuturnya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Rektor yang telah memberikan kesempatan dan apresiasi kepada saya. Juga kepada dosen yang telah membimbing, mengarahkan, hingga diberi penghargaan sebagai mahasiswa inspiratif,” ujar Aden. (des)***