Ini Alasan Bupati Pangandaran Serahkan Bibit Kapulaga kepada Kelompok Tani

Share

DIDIKPOS.COM – Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, menyerahkan bibit kapulaga kepada kelompok tani di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Pada kesempatan sama dilakukan penanaman perdana kapulaga oleh Kelompok Tani Kapulaga Jaya Makmur.

“Saya optimis Pangandaran menjadi daerah yang maju. Tanaman kapulaga ini dapat menjadi komoditas masyarakat. Pemerintah akan mendorong pengembangan kapulaga, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat terutama para petani kapulaga,” kata Jeje, saat penyerahan bibit kapulaga, Senin (7/12/2020).

Jeje menuturkan, kapulaga memiliki siklus hidup yang panjang. Setelah melewati panen pertama, lanjutnya, kegiatan panen dapat dilakukan 4 kali dalam setahun.

“Setiap tahun, jumlah buah yang dipanen juga akan terus meningkat,” tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Sutiaman, mengatakan, saat ini di Kabupaten Pangandaran sudah berdiri Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang akan mengurus para petani, mulai dari penanaman sampai pemasaran.

“Diharapkan, ke depan para petani kapulaga di Kabupaten Pangandaran bisa lebih mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan berbasis pedesaan,” imbuhnya.

Sementara Ketua Asosiasi Petani Kapulaga Pangandaran (APKP), Kunkun Herawanto, mengatakan, manfaat tanaman yang bernama latin amomum cardamomum ini yaitu untuk melancarkan sirkulasi darah, sebagai anti oksidan, dan menurunkan kolesterol.

Selain itu, mencegah kanker dan sariawan, mengurangi resiko sakit pencernaan, obat impotensi, antidepresan, serta sebagai aromaterapi.

“Manfaat itu muncul karena kapulaga mengandung zat aktif dan minyak atsiri dan memiliki sifat afrodisiak,” tuturnya.

Ia menambahkan, Pangandaran sangat berpotensi untuk pengembangan tanaman kapulaga. Agroklimat dan kondisi lahan di Pangandaran sangat cocok untuk budidaya kapulaga.

“Minat petani untuk menanam terus bertambah. Luas tanam kapulaga di tahun 2019 hanya 1400 hektare, namun di 2020 meningkat menjadi 2400 hektare,” pungkas Kunkun. (des)***