Ketua PGRI Sebut Rencana Belajar Tatap Muka Mulai Terukur, Ini Alasannya

Share

DIDIKPOS.COM – Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Dudung Nurullah Koswara, rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) saat ini mulai terukur.

Berdasarkan kondisi itu, Dudung menyambut baik rencana pemerintah untuk melakukan PTM pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau Juli mendatang.

“Menurut saya tatap muka bulan Juli itu walaupun terbatas, ini sudah lebih memungkinkan dibanding rencana tatap muka sebelumnya,” kata Dudung, dikutip Republika.co.id, Kamis (1/4/2021).

Menurut Dudung, saat ini seluruh guru di Indonesia sedang dalam proses untuk mengikuti vaksinasi. Vaksinasi, lanjutnya, akan memberikan kepercayaan kepada peserta didik dan orang tuanya untuk melakukan PTM.

Pembelajaran tatap muka nantinya, tentu harus dengan menjaga protokol kesehatan yang ketat.

“Sejumlah sekolah yang sudah siap tentu sudah lama menunggu ingin tatap muka. Jadi proses pembelajaran tatap muka di Juli tahun ajaran baru ini jauh lebih memungkinkan dibanding sebelumnya,” katanya.

Dudung menambahkan, saat ini Covid-19 di Indonesia perlahan mulai terkendali. Masyarakat pun lebih kondusif dan terbiasa hidup dengan Covid-19.

“Saya berharap Covid-19 bisa sepenuhnya hilang dari Indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan, PTM tidak harus mulai dibuka pada Juli 2021. Jika sekolah sudah siap untuk melakukan tatap muka, maka pembukaan sekolah boleh dilakukan.

“Ini tidak diterapkan Juli 2021. Harus saya koreksi. Diterapkan mulai sekarang. Targetnya selesai semua sekolah sudah tatap muka di bulan Juli 2021, ini untuk tahun pelajaran yang baru. Itu saja,” kata Nadiem.

Nadiem berpesan agar sekolah tidak salah persepsi dan harus menunggu Juli untuk tatap muka meskipun sudah siap. Jika guru sudah divaksin, maka sekolah sudah bisa mulai memenuhi daftar periksa protokol kesehatan.

“Jika semuanya telah siap, sekolah boleh langsung menawarkan pilihan tatap muka, tanpa harus menunggu tahun ajaran baru,” terangnya. (des)***