DIDIKPOS.COM – Penyaluran bantuan kuota internet gratis bagi siswa dan guru selama pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kabupaten Bandung Barat baru mencapai 60 persen.
“Itu disebabkan kendala teknis. Misalnya kesalahan nomor oleh operator sekolah sehingga harus diperbaiki. Nama pemilik dengan nomor HP mungkin berbeda. Misalnya siswa menuliskan nomor HP tetangganya, itu ada karena siswa tersebut tidak memiliki nomor HP atau tidak memiliki HP,” kata Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Dadang A Sapardan, di Ngamprah, Selasa (20/10/2020).
Dadang menuturkan, banyak hal yang belum terealisasi terkait bantuan kuota internet untuk PJJ ini. Menurutnya, kendala bisa juga karena providernya tidak ditunjuk oleh kementerian, sehingga kuota pendidikan tersebut tidak bisa masuk.
“Targetnya harus semua rampung dalam empat bulan ini. Jadi kita sedang rekapitulasi dulu kesalahannya apa saja biar penyaluran bisa berlanjut,” katanya.
Disebutkannya, untuk kuota yang didapat oleh para siswa mencapai 30 GB selama empat bulan mulai dari bulan September, Oktober, November, dan Desember.
“Jadi kuota pendidikan tersebut diperuntukkan khusus untuk pembelajaran saja, termasuk komunikasi antara guru dan siswa,” ujarnya.
Dadang menambahkan, bagi siswa atau orang tua yang tidak memiliki HP tidak perlu memaksakan karena PJJ bisa dilakukan dengan luring namun dalam jumlah terbatas.
“Disdik juga ada program guru sapa siswa, jadi pembelajarannya luring, hanya siswanya terbatas,” imbuhnya. (des)***