DIDIKPOS.COM – Kabin mobil yang mengandalkan sirkulasi udara dari AC ditengarai menjadi salah satu biang penularan virus corona (Covid-19) melalui udara.
Penularan virus SARS-COV-2 penyebab Covid-19 bisa terjadi misalnya saat seseorang yang sehat berada dalam satu kabin mobil yang sama dengan seseorang berstatus positif.
Saat seseorang yang positif Covid-19 mengeluarkan aerosol, inti droplet ketika batuk, bersin, berbicara, atau nyanyi, dapat terhirup seseorang sehat unutuk kemudian memulai infeksi.
Di kabin mobil risiko penularan bisa semakin besar. Sebab, berukuran sempit dan diperparah sirkulasi AC memutar udara yang itu-itu saja.
Ahli epidemiologi dan biostatistika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, menjelaskan, ruangan bersirkulasi AC meningkatkan risiko tertular Covid-19.
“Ruangan bersirkulasi AC itu bisa meningkatkan risiko terkena Covid-19 atau penyakit pernapasan lain. Kalau mau pakai AC, sirkulasinya harus lancar dan kalau bisa pakai filter,” ujar Pandu, Sabtu (11/7/2020), dikutip laman CNN Indonesia.
Tips Cegah Covid-19 di Taksi Online
Praktisi keselamatan berkendara dari Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan saat menaiki taksi online masyarakat dianjurkan menggunakan masker, sarung tangan, sedia pencuci tangan, membuka jendela, dan minim bicara atau ngobrol.
Lanjunya, menjaga mulut tetap tertutup sepanjang perjalanan di taksi online, meski sudah menggunakan masker, dianggap cara terbaik tidak terpapar aerosol atau droplet.
“Jika sudah di dalam kabin pada ruangan tertutup, semaksimal mungkin dengan orang yang tak dikenal jangan sering komunikasi,” kata Jusri.
Dikatakannya, sebaiknya kaca jendela dibuka secara berkala sehingga untuk agar terjadi sirkulasi udara dengan lingkungan di luar kabin.
Sirklulasi AC mobil biasanya terdapat dua pilihan, tertutup dan terbuka. Pengaturan ini dilakukan melalui tombol di dasbor.
Saat tertutup berarti sistem AC mengisap udara dari kabin mobil lalu mengatur suhunya sesuai keinginan kemudian mengembuskannya lagi ke kabin mobil melalui ventilasi. Sementara pada opsi terbuka sistem AC mengisap sebagian udara dari luar mobil, hal ini biasanya ditandai dengan suhu angin yang masuk ke kabin lebih panas.
“Pengguna transportasi umum seperti taksi selalu membentengi diri dengan dengan masker dan sarung tangan. Ada baiknya juga kualitas masker ditingkatkan, dari semula menggunakan kain, menjadi masker N95,” imbaunya.
“Yang dikhawatirkan kita satu ruangan dengan orang tidak dikenal, misalnya naik taksi, kereta, bus, itu udaranya muter-muter aja di situ. Mau tidak mau ya membentengi diri. Tambahannya selain masker coba pakai juga faceshield,” tambah Jusri. (gib)***