DIDIKPOS.COM – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, meresmikan IBB TV Bandung132, di Pendopo Kota Bandung, Jumat (25/9/2020). Ini menjadi kado istimewa saat Kota Bandung memasuki usia ke-210.
Siaran TV berbasis satelit tak berbayar ini sebagai alternatif media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) siswa sekolah di masa pandemi Covid-19.
Teknologi IBB merupakan gabungan teknologi broadband dan broadcast serta android, menjadikan penyiaran tv “Bandung132” bersifat interaktif antara guru dan siswa, sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia.
Televisi “Bandung132” hadir berkat kerja sama antara Pemkot Bandung dan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC). Kerja sama ini juga melibatkan CSR dari Bank BJB.
Sebagai saluran alternatif media PJJ siswa sekolah di masa pandemi, Pemkot Bandung akan mengisi konten kanal “Bandung132” untuk berbagai layanan informasi publik, pemerintah, aktivitas ekonomi, kegiatan sosial, budaya, dan lainnya.
“Alhamdulillah ini adalah berkah kolaborasi yang terus kita hadirkan dalam pembangunan di Kota Bandung,” kata Wali Kota Bandung, Oded. M. Danial.
Oded mengungkapkan, melalui inovasi ini, ia ingin memastikan negara hadir dalam memberikan solusi di tengah masyarakat.
“Pemerintah Kota Bandung tidak tinggal diam. Kita paham bahwa PJJ ini terus kita sempurnakan. Semoga teknologi ini bisa membantu siswa dalam mengakses pelajaran sekolah tanpa perlu terbebani kuota internet,” imbuhnya.
Ketua BEEC, Ujang Koswara, mengatakan, sebagai bagian dari masyarakat Kota Bandung ia ingin ikut membantu Pemkot Bandung.
Saluran khusus televisi ini, lanjutnya, jadi salah satu solusi untuk PJJ antara guru dan siswa di masa pandemi.
“Siswa sekolah di masa pandemi yang kini belajar dengan pola PJJ membutuhkan kouta internet. Sementara kemampuan setiap keluarga tidak selalu sama, sehingga menambah beban orang tua. Kendati ada bantuan kouta internet dari pemerintah yang mungkin terbatas,” ujarnya, usai launching uji coba penyiaran TV “Bandung132” dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BEEC dan Dinas Pendidikan Bandung.
Ujang menyebutkan, pihaknya menyediakan kanal untuk IBB TV berbasis satelit tidak berbayar atau tidak berlangganan, namun murah karena tidak memerlukan kouta internet. Namun, untuk mengakses TV “Bandung132” memerlukan perangkat Set Top Box atau dekoder dan antena mini parabola berukuran diameter 75 cm.
“Sedang untuk pengadaan perangkat dekoder, tidak menggunakan dana APBD, karena kami bekerja sama dengan Pemkot Bandung menggunakan partisipasi atau sumbangan masyarakat yang tidak mengikat atau CSR. Terutama untuk siswa luring (di luar jaringan) keluarga tidak mampu yang berjumlah 65 ribu siswa,” paparnya.
Ujang berharap, kanal televisi ini menjadi salah satu alternatif media untuk membantu dan memudahkan para siswa belajar dari jarak jauh serta bisa diakses dari rumah masing-masing atau DTH (direct to home) tanpa biaya internet.
Para siswa sekolah dapat mengikuti mata pelajaran yang disesuaikan dengan jam layaknya jam pelajaran di sekolah yang diberikan guru dari kelas yang di-broadcast serempak melalui satelit.
“Keunggulan siaran IBB TV “Bandung132” dapat di-cluster sehingga hanya warga Kota Bandung yang dapat mengakses. Sedang komunikasi interaktif saat siaran live atau tunda mata pelajaran antara guru dan siswa dapat melalui aplikasi chat khusus berbasis android, namun aplikasi tersebut tidak terbuka untuk umum,” pungkas Ujang.
Kanal TV “Bandung132” mengudara pada pita frekuensi Ku (Kurtz under)-Band pada gelombang mikro 11,7 – 12,7 GHz (downlink) dan 14 – 14,5 GHz (uplink), sehingga memiliki kualitas gambar jelas, tanpa bintik-bintik dengan kualitas resolusi SD (standar definition) dan HD (high definition). (yud)***