DIDIKPOS.COM – Student Rihlah Indonesia (Pusat Kajian Pemikiran Pendidikan, Kebudayaan, dan Peradaban) akan menggelar Webinar #43 Kuliah Literasi bertajuk ‘Perlawanan Ki Bagus Rangin dan Perang Nasional Kedondong 1802 – 1919’, Jumat, 19 Maret 2021, pukul 20.00 – 22.00 WIB.
Webinar bisa diikuti via Google Meet (terbatas 100 peserta) dan Live Youtube Student Rihlah Indonesia.
Dalam siaran pers yang diterima Didikpos.com, Rabu (17/3/2021), disebutkan, pada webinar ini tampil narasumber Oom Somara De Uci (Budayawan Majalengka/Pegiat Sastra, Seni, dan Budaya di Rarama Kedaton Cibasale Majalengka) serta Wahyu Iryana (Salah Satu Tim Penulis Buku Sejarah Pesantren Babakan Ciwaringin dan Perang Nasional Kedondong 1802-1919, Dosen Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Intan Lampung).
Adapun Pemantik Diskusi yaitu Noer Hadi (Pegiat Student Rihlah Indonesia, Mahasiswa Pendidikan Sejarah Sekolah Pascasarjana UPI).
“Untuk pendaftaran: Nama_Komunitas/Lembaga/Pribadi_Kirim ke Narahubung WA: http://wa.me/+6289661240225 (Nu’man Sumantri),” katanya.
Perang Kedondong
Dalam siaran pers itu juga dipaparkan terkait tema webinar ‘Perlawanan Ki Bagus Rangin dan Perang Nasional Kedondong 1802 – 1919’. Berikut deskripsinya:
Selama ini, sejarah bangsa Indonesia mencatat perjuangan gigih Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825-1830) yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan bangsa dalam mengusir penjajah. Namun ternyata, di Cirebon ada perang melawan penjajah Belanda yang telah berlangsung sebelum Perang Diponegoro yang dikenal masyarakat setempat dengan nama Perang Kedondong (1802-1818) dengan tokoh pejuangnya bernama Ki Bagus Rangin.
Ki Bagus Rangin adalah tokoh dari Bantarjati, Majalengka. Ki Bagus Rangin diperkirakan lahir tahun 1761. Selain Ki Bagus Rangin, dari Majalengka ada juga kalangan ningrat yang melakukan perlawanan terhadap Belanda yaitu Adipati Sacanata 2 (Bupati Talaga) dan Tumenggung Jagaweswa (Bupati Sindangkasih).
Ki Bagus Rangin adalah seorang ulama, mujahid, tokoh sejarah dan pahlawan yang menentang dan memimpin perlawanan melawan Belanda (1802-1818) kemudian dilanjutkan oleh para santri Cirebon dalam Perang Kedondong (1812-1919) yang tokoh terkenalnya Bagus Jabin, Nairem, Bagur Serit, dll. (des)***