JAKARTA, DIDIKPOS.COM – Seorang perempuan bernama E Jean Carroll mengaku nyaris diperkosa oleh Presiden Amerika Serika, Donald Trump. Namun, Trump membantah tuduhan kolumnis majalah fesyen, Elle, itu.
Dalam buku terbarunya, Carroll mengaku pernah mendapat pelecehan seksual hingga upaya pemerkosaan di sebuah ruang ganti pusat perbelanjaan di New York pada 1990-an.
“Saya akan mengatakan dengan sangat hormat, Pertama dia
bukan tipe saya. Kedua, itu tidak pernah terjadi. Tidak pernah terjadi,
OK,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan The
Hill,
dilansir CNN Indonesia, di Gedung Putih, Selasa (25/6/2019).
Dikutip AFP, Trump menegaskan Carroll
“benar-benar” berbohong soal klaimnya itu.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang wanita ini. Saya tidak tahu apa-apa
tentang dia,” paparnya.
Cerita Carroll terungkap pekan lalu ketika perempuan itu meluncurkan buku
barunya yang diterbitkan oleh majalah New York. Dalam bukunya, Carroll
bercerita bahwa dia dilecehkan di Toko Bergdorf Goodman di Manhattan.
Trump, yang saat itu adalah pengusaha properti, meminta saran kepadanya untuk
membeli pakaian dalam wanita untuk perempuan yang ia tak disebutkan namanya.
Dengan nada bercanda, keduanya saling menyarankan untuk mencoba pakaian dalam
tersebut.
“Saat pintu ruang ganti ditutup, dia (Trump) menerjang saya,
mendorong saya ke arah dinding, memukul kepala saya dengan sangat buruk, dan
meletakkan mulutnya di bibir saya,” tulis Carroll.
Tak berhenti di situ, Carroll mengaku Trump juga mendorongnya ke dinding sambil
mencoba melepaskan celana dan memperkosanya di ruang ganti. Namun, Carroll
mengaku berhasil mendorong Trump keluar dan lari dari ruang ganti.
Dalam wawancaranya dengan CNN pada awal
pekan ini, Carroll mengatakan ia tidak pernah melaporkan kejadian itu ke polisi
karena takut dituntut balik.
Pengakuan Carroll bukan yang pertama terungkap. Trump juga pernah terjerat
skandal pelecehan sebelumnya, di mana sejumlah perempuan mengaku pernah
dilecehkan orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.
Tiga perempuan yang mengaku pernah dilecehkan Trump adalah Jessica Leeds, Rachels Crooks, dan Samantha Holvey. Ketiganya pernah mendesak Kongres AS untuk membuka penyelidikan terhadap perilaku tidak senonoh sang presiden. ***