DIDIKPOS.COM – Pemerintan Indonesia menyerukan kepada warga agar melakukan aktivitas di rumah, termasuk ibadah. Beberapa Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam mengimbau tidak salat Jumat di masjid.
Dewan Keluarga Mesjid (DKM) Istiqlal Jakarta dan Masjid Agung Bandung mengumumkan tidak menyelenggarakan berjamaah salat di masjid pada Jumat, 20 Maret 2020. Situasi ini berlangsung seiring dengan upaya cegah tanggap virus Corona yang sedang mewabah dunia.
Berbeda dengan Masjid Iqomah UIN SGD Bandung yang melaksanakan salat berjamaah, Jumat, 20 Maret 2020, pukul 11.00-12.25 WIB dengan Imam dan Khotib H. Faizal Pikri, M.Ag., dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Jamaah salat Jumat di Masjid Iqomah sebanyak 4 (empat) shaf (baris), di mana satu barisnya sekitar 28 orang. Sehingga total jamaah yang hadir melaksanakan salat Jumat sekitar 112 orang. Masjid Iqomah terletak di tengah Kampus I UIN SGD, Jalan A.H. Nasution 105 Bandung.
“Alhamdulillah pelaksanaan salat Jumat di masjid Iqomah berjalan lancar, dengan jumlah jamaah kurang lebih 112 orang sebanyak shaf, dengan jarak permakmum 60 cm. Untuk Imam dan Khotib H. Faizal Pikri, M.Ag,. Mukhbir/mc Saudara Irsal dan Muazin Saudara Muhammad Yoga, keduanya dari Lembaga Dakwah Mahasiswa,” kata Ketua DKM Iqomah, Drs. A. Bachrun Rifa’i, M.Ag., Jumat (20/3/2020).
Bachrun merinci pelaksanaan salat Jumat pukul 11:50-11:57, pengumuman pukul 11:59-12:03, kumandang azan pukul 12:04-12:11, khutbah pertama pukul 12:11-12:13, khutbah kedua pukul 12:14-12:17. Shalat rakaat pertama, Surat At-Tien, shalat rakaat kedua Surat al-Qodr.
“Isi materi khutbah sekitar hikmah mushibah dengan adanya virus corona,” jelasnya.
Upaya pencegahan virus corona di lingkungan UIN SGD Bandung, khususnya dalam pelaksanaan shalat Jumat sangat ditekankan.
“Pengurus masjid menyediakan hand sanifizer hasil karya Fakultas Sains dan sabun cair di tempat wudhu untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona,” paparnya.
Wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Hukum, Dr. H. Aden Rosadi, M.Ag., menambahkan, suasana kampus tampak lenggang seiring kebijakan pimpinan UIN SGD mengganti perkuliahan secara daring, sejak 16 Maret 2020. Namun, pejabat dan dosen dengan tugas tambahan serta pegawai tetap kerja kantor untuk pengendalian administrasi.
“Akses masuk kampus khusus bagi pegawai diberlakukan satu pintu yang dijaga oleh petugas dengan prosedur,” tandasnya.
Diakuinya, jamaah salat Jumat di Masjid Iqomah merupakan pegawai UIN SGD. DKM tidak terdengar mengistruksikan jamaah agar merapatkan barisan. Keadaan barisan jamaah dibiarkan tetap berjarak. Beberapa jamaah terlihat ada yang mengenakan masker penutup hidung dan mulut. Ada juga jamaah yang membawa hand sanitizer untuk pembersih telapak tangan.
“Salat Jumat berlangsung 25 menit dari mulai adzan, khutbah, dan pelaksanaan salat. Sehabis salat tidak telihat saling jabat tangan di antara jamaah,” ujarnya.
Kewaspadaan akan penyebaran virus Corona sangat diperhatikan dalam pelaksanaan salat Jumat berjamaah di Masjid Iqomah. Sebelumnya, pada 19 Maret 2020 dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh lingkungan kampus UIN SGD.
“Kampus sudah disterilkan, sudah dilakukan penyemprotan, dan mahasiswa diliburkan. Mesjid Iqomah aman bagi pelaksanaan salat Jumat, khusus untuk pegawai UIN SGD. Lingkungan kampus tertutup dari khalayak publik dan bukan wilayah terpapar virus. Saya sepakat pelaksanaan shalat Jumat di kampus khusus bagi pegawai dengan tetap waspada,” lanjutnya.
UIN SGD melakukan cegah tanggap yang dilaksanakan secara intensif. Salat Jumat tetap berlangsung di Masjid Iqomah khusus bagi pegawai dengan menekankan prosedur kewaspadaan. (des)***