DIDIKPOS.COM – Roseu Ratnasari, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung meraih juara III lomba video opini antarmahasiswa se-Indonesia.
Dalam perlombaan bertajuk Covid-19 yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syaifuddin Sambas Kalimantan Barat pada 1-17 Juli 2020 itu, untuk juara I diraih Ibrahim Fadhil, mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan juara II, Hanum Kanthi Pramesthi, mahasiswa Universitas Brawijaya.
Rektor UIN SGD, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., sangat mengapresiasi dan bersyukur atas capaian prestasi mahasiswa yang terus berusaha mengharumkan dan mengangkat marwah kampus di tengah Covid-19.
“Alhamdulillah ini menjadi berkah tersendiri dari adanya wabah Corona. Ini menjadi bukti atas ikhtiar kampus yang terus berusaha mengkampanyekan dua pendekatan lahir dan batin dalam menyikapi wabah Corona ini. Saya atas nama pimpinan mengucapkan selamat buat Adinda Roseu Ratnasari. Mari kita pertontonkan segala kebaikan dan prestasi, baik di kalangan mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, maupun alumni dengan segala potensi yang dimiliki masing-masing,” katanya, Minggu (19/7/2020).
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) FTK UIN SGD, Drs. H. Idad Suhada, M.Pd., mengapresiasi prestasi yang diraih Rose.
“Semoga bisa menambah nilai untuk akreditasi program studi dan menjadi motivator bagi temen-temennya untuk bisa berkarya dan berkompetisi diajang yang lain,” tuturnya.
Ketua Prodi Pendidikan Biologi, Dr. Sumiyati Sa’adah, M.Si., berharap prestasi Roseu dapat memotivasi mahasiswa yang lainnya.
“Di masa yang datang saudari Roseu Ratnasari dapat terus berkarya, meraih prestasi, dan menjadi yang terbaik, barakallah,” katanya.
Jangan Banyak Mengeluh
Sementara Roseu Ratnasari menjelaskan, inspirasi pembuatan video opini berjudul Kuliah Online muncul setelah melihat dampak adanya mekanisme pembelajaran via daring, baik dampak positif maupun negatif.
Pembelajaran dalam jaringan, lanjutnya, merupakan salah satu solusi terbaik agar pendidikan di segala jenjang pendidikan di Indonesia dapat dilaksanakan dengan metode pembelajaran di rumah saja.
Menurut Roseu, banyak dari mahasiswa yang sangat menyayangkan akan adanya kuliah online yang dilaksanakan serentak di seluruh jenjang pendidikan di Indonesia.
“Banyaknya keluhan yang dilontarkan oleh mahasiswa mengenai perkuliahan online ini. Di sini saya menjelaskan mengenai dampak positif pendidikan di Indonesia, terkhusus pada mekanisme pembelajaran daring atau kuliah online. Saya lebih mengajak bahwa dalam menjalani kuliah online ini jangan banyak mengeluh, harus banyak bersyukur dan banyakin kegiatan produktif. Walaupun secara online dan di rumah saja. Contohnya dengan ikut-ikut lomba yang banyak diselenggarakan,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai generasi bangsa, anak muda yang memiliki semangat harus terus ditingkatkan, terus dibangun dengan hal-hal yang positif.
“Harus terus diberi asupan sebuah motivasi dan inspirasi. Namun melihat kondisi saat ini di tengah pandemi Covid-19, tidak bisa dipungkiri lagi gerak-gerik kita sangat terbatas dan sangat dibatasi,” jelasnya.
Dikatakannya, dengan adanya perkuliahan online yang dilaksanakan oleh semua Perguruan Tinggi bisa lebih memaksimalkan lagi peluang-peluang yang harus terus dihadirkan dalam pelajaran yang akan berlangsung.
“Secara tidak langsung ini akan berdampak kepada pengembangan skill dan bakat para mahasiswa selain melaksanakan kuliah online. Saya berharap untuk pihak kampus sebisanya harus memaksimalkan pengembangan bakat atau keahlian para mahasiswanya, seperti mewadahi mereka dengan berbagai lomba yang diadakan oleh universitas. Semoga pandemi Covid-19 ini menjadi sebuah hikmah bagi kita semua, terlebih memaksimalkan dalam hal mengingat Tuhannya,” paparnya.
Mengenai tujuan mengikuti perlombaan, Roseu menuturkan, ia ingin membanggakan prodi serta ingin menjadi mahasiswa berprestasi di jurusan.
Selain itu, terdapat dua sosok yang menjadi motivasinya yakni Sherly Annavita (Influencer) dan Eryanti Nurmala Dewi (Duta UIN SGD Bandung).
“Alhamdulillah, berkat dorongan, motivasi dan bimbingan dari semua pihak. Ketika Allah selalu memberikan kejutan yang sangat luar biasa. Jazakilah Khoir,” ungkapnya.
Diketahui, Roseu juga terpilih sebagai 10 peserta terbaik Creative Video Competition yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember pada 8 Juni 2020.
“Untuk lomba kedua ada ilmu baru yang Roseu dapatkan. Roseu masuk kategori 7 karena video Roseu kontennya tidak memakai suara dan hanya ketikan saja. Lebih spesifiknya Roseu mengangkat beberapa kegiatan yang bisa Roseu lakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Diawali dari hal terkecil seperti membuang sampah dan membersihkan halaman. Walaupun hal kecil, namun akan berdampak pada karakter pribadi. Hal tersebut harus terus diterapkan agak menjadi sebuah budaya,” pungkasnya. (des)***