DIDIKPOS.COM – Pembangunan jalan tol Bandung (Gedebage)-Garut-Tasikmalaya-Cilacap direncanakan dibangun tahun 2022. Untuk Kabupaten Garut, jalan bebas hambatan yang digarap Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementrian PUPR itu memiliki dua exit tol, yaitu di kawasan objek wisata Bagendit Kecamatan Banyuresmi dan di dekat Pasantren Darul Arqom Kecamatan Cilawu.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, keberadaan dua exit tol ini menjadi keuntungan untuk Kabupaten Garut karena pengguna jalan bisa keluar-masuk ke wilayah Garut.
“Garut ini dikasih dua exit tol, kalau kabupaten lain hanya satu. Ini menjadi keuntungan, karena sebaran potensi pertumbuhan ekonomi tidak hanya satu titik saja, termasuk akses ke tempat wisata jadi lebih mudah,” ujar Rudy, di Setda Garut, Jumat (23/7/2020), dikutip Rakyat Garut.
Rudy menyebutkan, untuk wilayah yang akan dilintasi pembangunan jalan tol ini ada 41 kelurahan dan desa yang ada di tujuh kecamatan. Yakni Kecamatan Kadungora, Leuwigoong, Leles, Banyuresmi, Karangpawitan, Garut Kota dan Kecamatan Cilawu.
“Kalau total luasan tanah yang dibutuhkan itu sekitar 475,63 hektare,” terangnya.
Mengenai pembebasan lahan untuk pembangunan jalan bebas hambatan, Rudy mengungkapkan, Pemkab Garut tidak ikut campur. Pihaknya hanya akan membantu Pemprov Jabar dan Kementerian PUPR dalam pemberkasan adiminstrasi agar berjalan lancar dan dapat segera tuntas.
“Kami tidak ikut campur, mengenai masalah harga semuanya diserahkan kepada pusat,” terangnya. (haf)***