DIDIKPOS.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 14 miliar untuk siswa berasal dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) yang melanjutkan ke SMA/SMK swasta. Namun, penyaluran anggaran itu terkendala masih banyaknya siswa yang masuk kategori KETM belum mendaftarkan diri ke sekolah tujuan.
Sekretaris I PPDB Online Jawa Barat, Dian Peniasiani, mengatakan, berdasarkan data di Disdik Jabar sebanyak 7400 siswa SMA/SMK swasta masuk kategori KETM.
Faktanya, lanjut Dian, sebagian besar dari siswa berkategori KETM ini hingga kini belum mendaftar ke sekolah tujuan dengan alasan menunggu situasi aman.
“Mereka beranggapan, ketika belajar di masa pandemi, akan terkendala faktor biaya untuk belajar daring. Padahal itu tak bisa dijadikan alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan. Pemerintah sudah menganggarkan bantuan untuk siswa dari kategori KETM ini,” kata Dian, dikutip Jabarekspres.com, Kamis (13/8/2020).
“Pemahaman masyarakat ini perlu diluruskan. Jika mereka ingin mendapatkan bantuan, harus segera mendaftar ke sekolah tujuan. Sebab, data siswa tidak mampu akan didaftarkan ke Dapodik pada Agustus ini. Itu menjadi syarat untuk mendapatkan bantuan KETM,” tambahnya.
Dia menuturkan, dari anggaran yang sudah dialokasikan itu, prioritas pertama adalah siswa KETM yang mendaftar melalui sistem PPDB online. Sebab mereka telah mendaftarkan ke sekolah mana yang diinginkan.
“Masalah siswa KETM yang diterima di sekolah swasta itu sudah disampaikan kepada Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, disampaikan bahwa biaya pendidikan siswa KETM di sekolah swasta merupakan tanggung jawab pemerintah dan konstribusi masyarakat,” tuturnya.
“Yang belum terdaftar, segera didata daftar nama sekolahnya, asal sekolah, pekerjaan orang tua, beserta bukti dokumen ketidakmampuan siswa tersebut. Apakah KIP, PKH, dan lain-lain yang menguatkan kondisi siswa itu,” pungkas Dian. (gib)***