DIDIKPOS.COM – Menjelang pembukaan kembali belajar di kelas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran melaksanakan Rapat Koordinasi Persiapan Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi Covid-19. Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Pangandaran, H Jeje Wiradinata, bertempat di Aula Sekertariat Daerah Kabupaten Pangandaran, Kamis (13/8/2020).
Hadir pada kegiatan tersebut Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pangandaran, Ketua PGRI Kabupaten Pangandaran, Pejabat Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran, Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pangandaran, serta stakeholder pendidikan lainnya.
“Hari ini kita rapat dengan berbagai komponen berkaitan dengan persiapan pembukaan sekolah. Kita ingin awal bulan September sekolah sudah mulai dibuka,” ujar Bupati.
Pada persiapan awal, menurut Bupati, Pemerintah akan menyiapkan Tim yang bertugas memantau jalannya sekolah di tengah pandemi ini.
“Dibuat Tim, dengan pembagian tugas. Ada yang bertugas untuk protokol kesehatan, evaluasi koordinasi, dan lain sebagainya. Kita berikan kesempatan 2 minggu, mudah-mudahan bisa berjalan,” katanya.
Selain itu pemerintah tengah mempersiapkan berbagai kebutuhan alat penunjang bagi para siswa, antara lain face shield, masker, termogan, wastafel, dan handsanitaizer elektrik.
“Kita persiapkan kurang lebih anggaran sebesar 8.5 milyar rupiah. Walaupun kita tidak punya uang banyak tapi karena ingin sekolah dibuka dan ingin maksimal protokol kesehatannya, maka kegiatan pendidikan dalam proses belajar mengajarnya menjadi fokus Pemerintah Daerah,” tambahnya.
Dikatakan Bupati, Pemerintah Daerah akan segera melakukan tes swab kepada guru-guru sehingga pada waktunya akan berjalan dengan baik
“Swab itu akan dilakukan paling tidak dua kali. Pertama adalah sebelum proses belajar di kelas dimulai kita akan swab secara acak. Guru-gurunya, SD, SMP, SMA, Tsanawiyah, Aliyah, MI, kita akan swab sebelum sekolah dibuka, sehingga minimal kita punya pemetaan swab. Yang kedua adalah nanti ketika sedang berjalan. Setiap minggu kita akan swab acak,” tambahnya.
Untuk membiayai hal tersebut Pemkab Pangandaran mengefisiensi anggaran yang lain dan mempersiapkan kebutuhan siswa.
“Pemerintah Daerah menyiapkan face shield 81.000 buah, termogan untuk sekolah, wastafel, dan sebagainya tadi dengan dana kurang 8,5 miliar, seperti saya sampaikan tadi,” ungkapnya.
Rencana dibukanya sekolah ini, bukan hanya karena keinginan Pemerintah sendiri tetapi senada dengan keinginan masyarakat.
“Kalau lihat testimoni kemarin, kepada anak-anak sekolah, mereka ingin sekolah. Beda belajar secara daring dengan sentuhan tangan dan gerakan gestur tubuh beda. Karena bukan mengajar tapi mendidik dan banyak yang WA ke saya tentang wisata dibuka tapi sekolah tidak dibuka,” tambahnya.
Sedangkan bagi orang tua yang masih belum mengizinkan anaknya untuk belajar, diapresiasi oleh pemerintah.
“Tapi bebas ketika anaknya tidak mau sekolah atau orang tua tidak mengizinkan. Kita tidak memaksa, tapi kita bismillah, kita buka sekolah ini dan tentu menggunakan protokol yang sangat ketat,” pungkas Bupati.
Dalam Rapat Paripurna ini, Bupati Pangandaran juga mengharapkan agar DPRD melaksanakan pengawasan sesuai dengan salah satu fungsi DPRD. (des)***