DIDIKPOS.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tasikmalaya kompak mengurungkan pemberlakuan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Itu disebabkan, saat ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah.
Kepala Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana, menyebutkan, faktor yang menguatkan pertimbangan Disdikbud mengurungkan rencana memberlakukan pembelajaran tatap muka yaitu belum memadainya prasarana protokol kesehatan di setiap sekolah.
“Kendati begitu, upaya memaksimalkan proses belajar mengajar tetap ditempuh. Disdikbud sudah membuat modul pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Modul tersebut sudah diedarkan kepada para kepala sekolah dan UPTD serta masyarakat di lingkungan sekolah,” kata Dadan, dikutip KAPOL.ID, baru-baru ini.
Kebijakan sama ditempuh Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya. Pemkot belum berani mengizinkan sekolah untuk menggelar PTM Kasus Covid-19 yang masih terus bertambah menjadi alasan utama PTM belum bisa dilakukan.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, mengatakan, pihaknya masih akan melakukan evaluasi kebijakan untuk penyelenggaraan PTM. Ia pun telah meminta Disdik Kota Tasik untuk terus memantau perkembangan kasus untuk bisa menggelar PTM.
“Saya tak mau mengambil risiko jika kasus Covid-19 masih terus meningkat. Sekarang (Covid-19) masih tinggi, masih naik. Kalau dua minggu tak ada kasus, baru bisa dipertimbangkan. Tapi kalau saya rasa, paling aman PTM baru dilakukan awal tahun,” katanya, Selasa (20/10/2020).
Dikatakannya pertimbangan utama PTM baru dapat dilakukan pada awal tahun 2021, karena pada saat itu kemungkinan vaksin Covid-19 sudah diberikan kepada masyarakat.
Artinya, tegas dia yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Kota Tasik, anak-anak sekolah dapat divaksin terlebih dahulu agar kebal virus korona. Apalagi, lanjut dia, tak ada keharusan pemerintah harus terburu-buru untuk mengizinkan sekolah menggelar tatap muka.
“Hingga saat ini belum banyak daerah di Jabar yang mengizinkan sekolah menggelar KBM tatap muka. Di sisi lain, tak ada masalah berarti untuk melakukan sistem PJJ (pembelajaran jarak jauh). Pemerintah sudah banyak memfasilitasi para guru dan siswa dalam melakukan PJJ,” tambahnya.
Kepala Disdik Kota Tasik, Budiaman Sanusi mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah akan mengizinkan sekolah menggelar KBM tatap muka secara terbatas sejak beberapa bulan lalu.
“Segala persiapan sudah dilakukan. Apalagi, ketika itu status Kota Tasikmalaya sudah masuk ke dalam zona kuning. Tinggal assessment ke lapangan oleh gugus tugas untuk menentukan kelayakan sekolah, dari segi fasilitas dan sebagainya,” tuturnya. (haf)***