DIDIKPOS.COM – Guru masih terlihat belum siap dalam menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebanyak 60 persen guru mengalami permasalahan dalam pembelajaran yang melibatkan TIK (teknologi informasi dan komunikasi).
“Kendala yang dihadapi mulai dari kompetensi guru menggunakan perangkat TIK hingga ketersediaan jaringan internet,” kata Direktur Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Praptono, dalam webinar di Jakarta, dirilis Kemendikbud, Jumat (23/10/2020).
Praptono mengungkapkan, Kemendikbud telah berupaya mencari solusi mengatasi kendala yang ditemui selama penerapan PJJ selama pandemi Covid-19.
Bantuan yang diberikan mulai dari bimbingan teknis pada guru, kuota internet, menyiapkan bahan ajar, rencana pelaksanaan pembelajaran, hingga bantuan infrastruktur di sekolah.
“Dari intervensi Kemendikbud, terlihat ada perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran daring,” cetusnya.
Dirjen Guru dan Kependidikan Kemendikbud Iwan Syahril, mengatakan hampir tujuh bulan Indonesia dilanda krisis pembelajaran akibat pandemi.
Kondisi ini, lanjutnya, tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi seluruh negara.
“Kita harus melakukan adaptasi dengan kondisi ini. Meski proses pembelajaran dilakukan di tengah keterbatasan, namun ada hal yang menggembirakan. Banyak guru yang terus mencari solusi pembelajaran, termasuk guru yang berada di pelosok,” tambahnya.
“Para guru juga terlibat dalam perubahan perilaku siswa yakni dengan menyisipkan pesan 3M sebelum memulai pembelajaran, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan serta menjauhi kerumunan,” pungkas Iwan. (gib)***