DIDIKPOS.COM – DKM Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, Selasa (17/11/2020). Kegiatan yang diisi dengan ceramah da’i kondang KH. Jujun Junaedi, M.Ag. ini mengangkat tema “Akhlak Karimah sebagai Bingkai Wahyu Memandu Ilmu.”
Ketua DKM Ikomah, Drs. H. Bachrun Rifa’i, mengatakan, peringatan Maulid Nabi ini untuk memenuhi harapan jemaah agar Masjid Ikomah terus aktif mensyiarkan ajaran Islam meski dalam kondisi pandemi.
“Kegiatan ini untuk memenuhi harapan jemaah Masjid Ikomah yang mayoritas adalah Civitas Akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung serta masyarakat seputar kampus, namun tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan, yaitu cek suhu tubuh, menjaga jarak, dan menggunakan masker,” jelasnya
Sementara penceramah, KH Jujun Junaedi, mengungkapkan, umat Islam perlu menunjukkan kecintaan kepada Rasulullah.
“Peringatan Maulid Nabi ini sebagai bentuk cinta kita kepada Rasulullah Saw. Bukti cinta kepadanya, kita mengikuti Rasulullah seutuhnya,” ujar dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam ini.
Lanjut KH Jujun, akhlakul karimah harus dilandasi dengan berpikir dan berdzikir. Keduanya harus seimbang, bahkan berdzikir harus lebih dulu, baru berpikir.
“Jangan sampai terbalik, mendahulukan berpikir baru berdzikir. Berpikir tanpa berdzikir hidup tidak akan terkendali. Karena di dalam Al-Qur’an panduannya dzikir dulu terus mikir. Maka pemikirannya mengkerucut pada ayat ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia’.
Makin pandai ingin mendekat kepada Allah, makin pandai, maka makin tawadhu kepada Allah, makin gelarnya tinggi, makin taat kepada Allah”, ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren al-Jauhari Garut ini menjelaskan, orang yang berilmu tinggi atau ulil albab yakni orang-orang yang senantiasa mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring.
“Sejatinya kita harus senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun karena Allah Maha Pengampun. Terakhir, saya berharap seluruh jamaah menerapkan akhlak Karimah dengan mengikuti panduan Wahyu Memandu ilmu, yaitu panduan Al- Qur’an, keras kepada orang kafir, saling menyayangi di antara sesama umat Islam serta senantiasa menjaga ruku’ dan sujud,” pungkasnya. (des)***