DIDIKPOS.COM – Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman B. Pulungan, mengatakan, saat ini memang lebih aman untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) daripada kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Sebab, kasus Covid-19 di Indonesia setiap hari makin meningkat.
“IDAI sama dengan rekomendasi sebelumnya ya terkait sekolah tatap muka. Sebaiknya, tanya pak Menkes Baru juga saja terkait hal tersebut,” katanya, dikutip Republika.co.id, Jumat (1/1/2021).
Sementara itu, Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, situasi pandemi di Indonesia semakin memburuk. Hal ini ditandai dengan perburukan indikator akhir pandemi seperti hunian Rumas Sakit (RS) dan kematian.
“Harusnya pemerintah deteksi dini kasus secara aktif, sediakan RS darurat untuk isolasi karantina dan penyiapan PSBB seluruh Jawa. Jika ini tidak dilakukan akan semakin gawat dan banyak kematian,” katanya.
Ia mengatakan, lebih baik mencegah daripada terinfeksi virus Covid-19. Apa artinya pulih jika ternyata dampaknya merugikan.
“Sadarilah, situasi pengendalian pandemi kami bukan semakin baik malah semakin buruk,” kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengingatkan kembali kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai prioritas utama dalam menentukan pola pembelajaran. Pola pembelajaran yang dimaksud baik secara tatap muka maupun jarak jauh.
“Kami mengingatkan kembali agar kebijakan pembelajaran tatap muka tetap dilakukan secara berjenjang, mulai dari penentuan pemberian izin oleh pemerintah daerah/kanwil/Kantor Kemenag, pemenuhan daftar periksa oleh satuan pendidikan, serta kesiapan menjalankan pembelajaran tatap muka,” kata Dirjen PAUD-Disdasmen Kemendikbud, Jumeri, Senin (28/12/2020). (des)***