DIDIKPOS.COM – Launching Primajasa Institute digelar di Balai Panghegar Hotel Mandalawangi, Kota Tasikmalaya, awal Maret ini.
Primajasa Institute hadir di Tasikmalaya sebagai lembaga kajian yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan keilmuan atau riset dalam segala bidang guna meningkatkan sumber daya manusia di masyarakat dan daerah.
“Lembaga ini didirikan oleh Founder Primajasa untuk turut serta berkontribusi dalam menyikapi juga memikirkan persoalan-persoalan yang ada di tengah masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif Primajasa Institute, H. Mulyadi MMA, saat menyampaikan sambutan launching.
Kata Mulyadi, hadirnya Primajasa Institute diharapkan bisa mendorong pengembangan sekaligus peningkatan SDM.
“Itu demi pembangunan daerah yang lebih baik dalam berbagai sektor,” terangnya.
Sekretaris Primajasa Institute, Usman Kusmana, mengatakan, pihaknya akan merancang sejumlah agenda seperti diskusi bulanan dan FGD dengan membahas isu-isu yang aktual di Tasikmalaya.
“Kami bakal merangkul narasumber dari ahlinya, di samping melakukan riset dan peningkatan kapasitas SDM dalam bidang sosial, budaya, dan politik,” imbuhnya.
Sementara dalam diskusi yang digelar bersamaan dengan launching Primajasa Institute, Rektor IAILM Suryalaya Prof. Dr. Asep Salahudin, menuturkan, Tasikmalaya yang dikenal sebagai kota santri, saat ini menunjukan anomali atau ketidaknormalan.
“Anomali tersebut apakah hanya terjadi di Tasikmalaya, atau justru terjadi pula di Jawa Barat dan nasional. Untuk menanggapi hal tersebut, butuh penelitian yang memadai. Apa yang menyebabkan anomali di kota santri,” katanya.
“Jadi sejak dahulu Tasikmalaya itu tidak pernah kekurangan ulama yang sampai ke tingkat nasional. Namun hari ini bagaimana?” tanya Asep Salahudin. (des)***