DIDIKPOS.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indoneisa (PB PGRI), Prof. Unifah Rosyidi, mendesak agar vaksinasi Covid-19 kepada guru dan tenaga kependidikan dilakukan merata hingga ke pelosok.
“Pastikan dulu vaksinnya, dari mulai guru, tenaga pendidik, hingga tukang kebun vaksin dulu, jangan sampai pilih-pilih,” kata Prof. Unifah, dalam keterangan resmi, Sabtu (3/4/2021).
Ia mengungkapkan, penyelesaian program vaksinasi penting saat pemerintah akan membuka seluruh sekolah untuk pembelajaran tatap muka terbatas.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga harus membuat kurikulum darurat saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas digelar.
“Harus ada kurikulum darurat. Kalau tidak, nanti bingung anak-anak. Sekolahnya cuma 3 hari dalam seminggu, seperti apa kira-kira pembelajarannya,” ujar Unifah.
Tak hanya PTM, lanjutnya, pemerintah juga tetap harus memperhatikan para siswa yang tidak memiliki akses internet untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Semua itu perlu ada panduan, pedoman, petunjuk, ada bahan ajar, dan ada kontrolnya,” tutur Prof. Unifah.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, PTM terbatas bisa dilaksanakan mulai sekarang. Namun dengan syarat apabila seluruh guru dan tenaga kependidikannya sudah menjalani vaksinasi Covid-19 hingga tahap 2.
“Untuk PTM terbatas, latihannya mulai dari sekarang. Ini bukan eksperimen baru. Karena sudah 22 persen sekolah yang melakukan PTM,” kata Nadiem, Selasa (30/3/2021). (haf)***