DIDIKPOS.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, tidak sabar dan keukeuh ingin segera menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Guru dan tenaga kependidikannya belum divaksinasi tetap diperbolehkan melakukan PTM terbatas, selama mengikuti protokol kesehatan dan sesuai izin pemerintah daerah,” kata Nadiem, saat kunjungan kerja ke Balikpapan, Selasa (6/4/2021), dikutip Jpnn.com.
Lanjut Mendikbud, salah satu tantangan terbesar dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah murid tidak bisa ke sekolah untuk berinteraksi dengan guru dan teman-temannya.
Dia meyakini manfaat PTM, meski terbatas pada kenyataannya sulit digantikan dengan PJJ.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemda, warga satuan pendidikan, dan seluruh pihak yang terus bahu membahu memastikan prinsip kesehatan, keselamatan, dan tumbuh kembang anak berjalan semaksimal mungkin,” tuturnya.
Sebelumnya, Nadiem mengatakan, Kemendikbud telah melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan PTM terbatas tersebut.
Di antaranya pemberian prioritas vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik serta pengalokasian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp. 52,5 triliun.
“Mau beli masker, mau beli sanitasi, hand sanitizer, mau beli alat-alat kaya termo pun itu sudah diperbolehkan,” ujarnya, Sabtu (3/4/2021).
Hingga saat ini, sebanyak 550 ribu guru dan tenaga pendidik telah menerima vaksinasi.
Pemerintah menargetkan vaksinasi guru dan tenaga pendidikan yang jumlahnya sekitar 5,5 juta rampung pada Juni mendatang.
Nadiem menambahkan, untuk teknis PTM terbatas telah diatur agar tidak menimbulkan klaster baru.
“Seperti kapasitas dalam ruang kelas hanya boleh 50 persen yaitu 18 orang, wajib melakukan rotasi kehadiran murid yang terbagi minimum dalam dua shift, jarak antarbangku 1,5 meter, hingga pemakaian wajib masker,” pungkasnya. (haf)***