DIDIKPOS.COM – Jangan main-main dengan konten porno. Platform konten dewasa ini kerap jadi sasaran empuk penjahat siber. Ancamannya beragam, mulai dari phishing, spam, hingga ransomware. Penjahat siber pun terus memperbarui cara mereka menyerang pengguna.
Merujuk tinjauan aktivitas ancaman di tahun 2019 oleh Kaspersky, jumlah pengguna smartphone yang diserang konten pornografi tumbuh dua kali lipat dibandingkan 2018.
Berdasarkan data, 42.973 pengguna diserang konten pornografi pada 2019 tinimbang tahun 2018 yang hanya 19.699 pengguna.
Kaspersky menyebut, konten pornografi di perangkat Android cenderung lebih banyak dipakai menyebarkan malware tinimbang konten kekerasan.
Malware yang paling banyak dipakai adalah perangkat lunak iklan alias adware. Si penyerang menyisipkan adware pada konten porno yang hendak diakses pengguna, dengan persentase 35,18 persen.
Peneliti Keamanan Kaspersky Dmitry Galov mengungkapkan, distribusi malware PC turun, sebaliknya malware seluler terus mengalami peningkatan.
“Topik pornografi merupakan sumber ancaman dan pengguna harus tahu hal ini. Oleh karenanya, pengguna perlu mengambil lanngkah melindungi akses ke data berharga yang ada di perangkat,” kata Galov, baru-baru ini.
Data yang dikumpulkan Kaspersky, 39,6 persen pengguna PC terkena Trojan-Downloader yang bisa instal malware lain.
Temuan lain yaitu penurunan jumlah ancaman PC terkait pornografi dari 135.780 (tahun 2019) menjadi 106.928 di tahun 2018.
Lalu, kendati jumlah pengguna yang diserang malware pemburu kredensial menurun, namun jumlah serangan malware terus meningkat, yakni 37 persen pada 2018 dan pada 2019 telah mencapai 1.169.153.
“Privasi harus menjadi perhatian lebih bagi mereka yang menonton konten dewasa. Pasalnya banyak hal yang bisa terjadi misalnya gambar pribadi yang bocor hingga langganan situs pornografi premium curian. Topik mengenai seks paling banyak dipakai untuk mengancam pengguna, demi mendapatkan uang,” beber Galov.
Berikut tips Kaspersky menangkal konten porno:
1) Pengguna perlu memperhatikan keaslian situs web. Jangan kunjungi situs web yang tidak dibekali https.
2) Tambal software dan PC jika sudah ada update
3) Jangan download software bajakan dan ilegal
4) Blokir instalasi program dari sumber tak dikenal pada setting smartphone
5) Gunakan solusi keamanan yang bisa diandalkan, misalnya Kaspersky Security Cloud.***
Sumber: Liputan6.com