DIDIKPOS.COM – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Dedi Supandi, menegaskan, sampai saat ini, tak ada klaster penyebaran Covid-19 yang berasal dari sekolah. Penelusuran yang dilakukan Disdik Jabar menunjukan, penyebaran virus Corona berasal dari lingkungan keluarga yang terpapar.
“Disdik Jabar menjamin penuh hak utama anak. Yakni hak hidup, hak kesehatan, dan hak pendidikannya. Pada masa pandemi ini, pendidikan akan tetap dilakukan dengan mengutamakan keselamatan peserta didik,” kata Kadisdik dalam acara Forum Publik yang digelar oleh TVRI Jabar, Senin (14/9/2020).
Lanjut Kadisdik, pembukaan pembelajaran tatap muka, hanya dilakukan di sekolah yang masuk kategori zona hijau dan diutamakan di daerah blank spot (sulit akses internet).
“Kebijakan tersebut tetap melibatkan izin orang tua,” tandasnya.
Dalam kesempatan sama pegiat pendidikan, Dan Satriana, mengatakan, yang utama saat ini adalah keselamatan siswa. Persoalan mengejar ketertinggalan bisa disusul. Namun, kalau satu nyawa melayang, itu tidak bisa digantikan dengan apa-apa.
Di sisi lain, ujar Dan, selama pembelajaran jarak jauh, pemerintah harus memperhatikan orang tua. Mereka membutuhkan pendampingan untuk berperan serta dalam pendidikan anak saat ini.
“Yang ada selama ini, dukungan kepada orang tua masih kurang. Seolah-olah mereka dibiarkan sendiri untuk menyelesaikan persoalannya,” ungkapnya.
Sementara Ketua Forum Aspirasi Guru Indonesia (FAGI) Jabar, Iwan Hermawan, menyarankan pemerintah jangan terlalu cepat membuka pembelajaran tatap muka, terlebih di daerah yang belum dikatakan aman.
“Jangan terlalu cepat dan harus waspada. Tapi jangan jadi penakut. Presiden Jokowi juga bilang untuk bersabar, baik guru, siswa atau orang tua, semuanya harus bersabar,” pungkasnya. (des)***