DIDIKPOS.COM – Irawati Hermawan terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2020-2024 dalam Mubes IKA Unpad yang digelar pada 11-13 September 2020, di Bandung.
Pemilihan dilakukan melalui mekanisme pemilihan perwakilan oleh Komisariat Fakultas dan Komisariat Daerah dalam Musyawarah Besar (Mubes).
Dalam Mubes, Irawati Hermawan mendapatkan dukungan 21 suara komisariat, disusul Hadiyanto dengan 11 suara, Tatan Pria Sudjana 2 suara, Tasdiyanto 1 suara, serta abstain 1 suara.
Mubes IKA Unpad kali ini diwarnai mundurnya Ferry Kurnia Rizkiyansyah dan Ary Zulfikar sebagai kandidat Ketua IKA Unpad.
Ketua Panitia Musyawarah Besar dan Pemilihan Ketua Umum IKA Unpad, Slamet Usman, mengatakan, Mubes dihadiri 36 komisariat yang terdiri dari Komisariat Fakultas dan Komisariat Daerah, baik dari Indonesia maupun luar negeri.
“Kondisi kedaruratan seperti pandemi Covid-19 tidak diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART). Panitia pun tidak memiliki kewenangan merubah AD-ART IKA Unpad. Pihak yang berwenang secara sah dan konstitusional adalah Mubes sebagai institusi tertinggi pengambilan keputusan di IKA Unpad, sesuai pasal 12 ayat (1) Anggaran Dasar,” kata Slame di sela Mubes, dikutip Pikiran-Rakyat.com, Senin (14/9/2020).
Mubes IKA Unpad kemudian memutuskan untuk menyempurnakan AD-ART. Dalam Anggaran Rumah Tangga yang baru disahkan, Mubes menetapkan mekanisme pemilihan Ketua Umum pada pasal 9 ayat (1), yakni pemilihan Ketua Umum dilaksanakan secara langsung dipilih oleh anggota biasa melalui mekanisme Pemilu Raya.
Selanjutnya, pada Pasal 9 ayat (2) berbunyi “Apabila terdapat kondisi-kondisi yang masuk dalam kategori force majeure atau situasi yang tidak memungkinkan dilaksanakannya Pemilu Raya, maka pemilihan Ketua Umum dilaksanakan oleh Musyawarah Besar”. Oleh karena itu, pemilihan Ketua IKA Unpad kali ini dilaksanakan oleh Mubes.
Calon Ketua IKA Unpad Nomor Urut 3 Ary Zulfikar menilai, Panitia Mubes IKA Unpad 2020 memberi contoh yang tidak baik tentang demokrasi.
Pemilihan Ketua IKA Unpad yang sebelumnya dilakukan dengan memberikan hak kepada seluruh alumni untuk memilih, justru dalam Mubes, panitia malah mencabut hak suara seluruh alumni untuk memilih.
Pemilihan dilakukan hanya oleh segelintir orang yang berlabel Komisariat Fakultas dan Komisariat Daerah.
“Saya sangat kecewa dengan tindak-tanduk Panitia Mubes IKA Unpad 2020 sebab sejak awal saya menghendaki agar Pemilu IKA Unpad dilakukan secara langsung, one man one vote, satu orang satu suara secara keseluruhan.
Semua alumni Unpad memiliki suara. Bukan diwakilkan pada Komisariat Fakultas dan Komisariat Daerah,” kata Ary.
Dikatakannya, Panitia Mubes IKA Unpad telah menenggelamkan kebenaran demokrasi. Kondisi ini merupakan sebuah ironi yang telah dicatat oleh sejarah bahwa tidak ada demokrasi dalam Mubes X dan Pemilu IKA Unpad 2020.
Ary merasa sangat kecewa karena praktik pengerdilan demokrasi dalam pemilihan Ketua IKA Unpad. Menurut dia, pemilihan IKA Unpad buka semata persoalan menang atau kalah,tetapi pembelaan terhadap kehidupan berdemokrasi.
“Saya mundur dari kontestasi Pemilu Raya Pemilihan Ketua IKA Unpad. Saya tetap pada pendirian, pemilihan Ketua IKA Unpad harus dilaksanakan secara demokratis, transparan, dan konstitutional,” tandasnya.
Sementara itu, Calon Ketua IKA Unpad nomor urut 6 Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyatakan menghormati keputusan Mubes yang memilih Irawati Hermawan sebagai Ketua IKA Unpad.
Namun, sebagai pertanggungjawaban moral, Ferry juga memilih untuk mengundurkan diri sebagai Calon Ketua IKA Unpad periode 2020-2024. Sama seperti Ary, dia menginginkan pemilihan Ketua IKA Unpad dilaksanakan secara langsung oleh alumni Unpad. (des)***