DIDIKPOS.COM – Acara Puncak Festival Literasi Nasional (FLN) 2021 akan diselenggarakan secara virtual selama tiga hari pada 21-23 Maret 2021. Acara ini diharapkan dapat diikuti sebanyak-banyaknya siswa, guru, dan pegiat literasi di Indonesia.
Ketua Penyelenggara FLN 2021, Rendy Langgeng, menuturkan, acara Puncak FLN 2021 berisi berbagai rangkaian acara, meliputi GMB-Talk yaitu acara webinar oleh tokoh-tokoh nasional dan komunitas pejuang literasi, peluncuran program dan platform GMB-Indonesia, aksi simbolis penyerahan donasi, penganugerahan juara, peluncuran buku, hingga pagelaran seni-budaya secara virtual.
“Dalam acara GMB-Talk, selain menghadirkan para pejuang literasi, FLN 2021 juga menghadirkan tokoh-tokoh nasional yang akan memberikan inspirasi, gagasan, dan inovasinya dalam upaya memajukan pendidikan dan literasi Indonesia,” kata Rendy, Sabtu (13/3/2021).
Disebutkannya, pada hari pertama, 21 Maret 2021, FLN 2021 akan berfokus pada tema Perjuangan Anak Indonesia Merawat Jiwa Sosial di Tengah Pandemi. Tema tersebut disampaikan oleh tiga pembicara inspiratif. Pembicara pertama merupakan tokoh muda Penerima Anugerah Kebudayaan Kemdikbud RI dan pendiri Rumah Baca Mc Ganz, yaitu Amarylisse Magnifizia Cesare Ganz.
Pembicara kedua, akan hadir juga seorang psikolog klinis di Pijar Psikologi, yaitu Arindah Arimoerti. Pembicara ketiga, akan diisi oleh Gracia Stephanie, seorang psikolog klinis di Ibunda.id.
Pada hari kedua, 22 Maret 2021, FLN 2021 akan berfokus pada tema Membedah Upaya Multi Sektor dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Masyarakat Indonesia. Tema tersebut disampaikan oleh empat pembicara inspiratif.
Pembicara pertama adalah Nury Sybli, inisiator Rumah Baca Akar sekaligus pegiat literasi yang pernah meraih gelar 10 Women of The Year majalah Her World Indonesia Tahun 2019. Pembicara kedua, Akbar Bagas Wicaksono, Community Manager GMB-Indonesia yang merupakan pemuda pegiat literasi nasional yang telah membantu ratusan ribu siswa dan guru untuk menulis serta menerbitkan buku.
Selain itu, akan hadir juga seorang penulis novel nasional yaitu Okky Madasari dan penulis muda berbakat yang buku perdananya pernah masuk 10 Besar Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa yaitu Abinaya Ghina Jamela.
Pada hari terakhir, 23 Maret 2021, FLN 2021 akan berfokus pada tema Critical Thinking dan Aksi Nyata: Kunci Peningkatan Literasi Masyarakat Indonesia. akan hadir gerakan literasi Motor Pustaka, yang diinisiasi oleh Sugeng Hariyono. Peraih Nugra Jasadarma Pustaloka oleh Perpustakaan Nasional Tahun 2016.
Di hari ketiga, akan hadir juga Ketua Yayasan Guru Belajar. Pendiri Komunitas Guru Belajar Nusantara, yaitu Bukik Setyawan. Festival Literasi Nasional 2021 menjadi spesial karena akan menghadirkan seorang tokoh nasional dan Pendiri Narasi, yaitu Najwa Shihab.
Akses Baca
Founder GMB-Indonesia, Lenang Manggala, mengajak seluruh peserta FLN 2021 untuk menunjukkan kepeduliannya pada isu pemerataan akses baca di pelosok Nusantara.
Pada penyelenggaraan yang memasuki tahun kelima ini, FLN 2021 juga ditujukan sebagai apresiasi dan dukungan bagi gerakan literasi masyarakat yang telah berjuang bagi ketersediaan akses baca di daerah pelosok Indonesia. Indeks Alibaca (Aktivitas Literasi Membaca) memperlihatkan bahwa angka rata-rata Indeks Alibaca Nasional masuk dalam kategori aktivitas literasi rendah, yaitu berada di angka 37,32.
Nilai itu tersusun dari empat indeks dimensi, dan indeks terendah yaitu Dimensi Akses yang hanya sebesar 23,09. Maka dari itu, perjuangan komunitas-komunitas ini menjadi penting dan perlu didukung oleh seluruh elemen bangsa.
“Menyoroti masih rendahnya aktivitas literasi Indonesia, maka Festival Literasi Nasional 2021 juga kami dedikasikan bagi para pejuang literasi yang telah ikut dalam upaya menyediakan akses baca masyarakat hingga pelosok nusantara,” ujar Lenang.
“Mengingat pentingnya peran para pejuang literasi ini, maka pada penyelenggaraan FLN 2021, sebagian hasil penjualan tiket juga akan didonasikan sebagai bentuk dukungan bagi komunitas-komunitas penyedia akses baca di Indonesia,” pungkasnya. (des)***