BANDUNG, DIDIKPOS.COM – Kurangnya melakukan penelitian dan publikasi ilmiah yang dimuat pada jurnal bereputasi nasional, internasional menjadi faktor terhambatnya dosen meraih guru besar di perguruan tinggi.
“Menjadi guru besar harus jadi cita-cita dosen. Syarat untuk meraih jabatan guru besar di antaranya melakukan penelitian dan publikasi ilmiah,” kata Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Dr. H. Suwendi, M.Ag, saat berbicara dalam “Workshop Sosialisasi Bantuan Litapdimas (Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun Anggaran 2020 bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten”, di gedung Rachmat Djatnika, Kampus I UIN Sunan Gunung Djati, Jalan A.H. Nasution, Bandung, Senin (8/7/2019).
Dalam workshop yang diikuti 138 dosen di lingkungan Kopertasi Wilayah II itu, selanjutnya Suwendi menuturkan, dengan adanya sosialisasi bantuan Litapdimas ini diharapkan dapat mempercepat jenjang dosen untuk meraih guru besar.
Program bantuan Litapdimas ini memiliki lima peran untuk, pertama, melakukan riset yang berkualitas. Kedua, penguatan jurnal dan publikasi ilmiah. Ketiga, peran serta PTKI terhadap memberdayakan masyarakat. Keempat, terjaminnya hak kekayaan intelektual dosen. Dan kelima, mensinergikan program pemberdayaan perempuan dan anak.
“Oleh karenanya, peningkatan mutu, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan penelitian menjadi keywords yang perlu diterapkan dalam seluruh aktivitas penelitian. Sampai hari ini, jumlah yang telah melakukan pendaftaran terdiri dari 417 reviewer, 14,013 peneliti, 17,048 proposal dan 84 kluster,” paparnya.
“Syarat utama pengusul bantuan Litapdimas ini, Pertama, dosen pada PTKI, baik negeri maupun swasta. Kedua, memiliki NIDN atau NUP. Ketiga, memilki Akun pada Litapdimas.ng. Keempat, mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku,” tambah Suwendi. (dede suherlan)***