Format Baru USBN 2020 Bikin Siswa Kaget

Share

BANDUNG, DIDIKPOS.COM,- Sejumlah siswa merasa kaget dengan banyaknya tanggung jawab yang harus dilaksanakan pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2020. Rencananya, USBN SMA tahun ini digelar pada April mendatang.

Diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemndikbud) mengubah bentuk pelaksanaan USBN mulai tahun ini menjadi lebih bervariasi. Pengetesan berbentuk portofolio, tugas, tes tertulis, dan praktikum dari setiap mata pelajaran.
Kondisi begitu, membuat beban siswa tambah berat saat mengikuti USBN.

Di SMAN 9 Bandung misalnya, saat simulasi USBN format baru, baru-baru ini, rata-rata setiap guru mata pelajaran memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk mengerjakan portofolio, tugas, dan kegiatan lain berupa praktikum.

Salah seorang siswa kelas XII SMAN 9 Bandung, Diyang Wulandari, merasa kaget karena tanggung jawab yang harus dikerjakan untuk USBN sangat banyak.

“Sebelumnya saya mengira ujian praktikum hanya pada mata pelajaran kesenian dan olahraga. Namun, ternyata hampir semua mata pelajaran mengadakan tes praktikum untuk USBN,” kata Diyang, dikutip Pikiran-rakyat.com.

Ditambah lagi, Diyang dan rekan-rekannya kelas XII harus mengerjakan tugas dari guru setiap mata pelajaran, juga dalam rangka USBN.

Misalnya mata pelajaran sejarah, Diyang diberi tugas membuat makalah yang isinya rangkuman materi pembelajaran.

Makalah tersebut kemudian dipresentasikan di depan kelas. Presentasi ini merupakan bentuk tes praktikum.

Guru mata pelajaran matematika juga memberikan tugas kepada siswa berupa latihan soal Ujian Nasional lima tahun lalu. Kemudian siswa diminta menjelaskan latihan soal UN yang telah dijawab di depan kelas.

Sementara pada mata pelajaran sosiologi, siswa diminta membuat video perjalanan ke Baduy yang dilakukan beberapa waktu lalu. Pembuatan video tersebut merupakan tugas dalam rangka penilaian USBN.

“Pemberitahuan untuk membuat tugas-tugas tersebut cukup mendadak. Rata-rata guru memberi tahu adanya tugas untuk USBN pada akhir Januari 2020 setelah Kemendikbud mengumumkan perubahan bentuk USBN,” ujar Diyang.

“Waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan tugas dan praktikum sendiri cukup sempit, yakni hingga akhir Februari 2020. Siswa harus bekejaran dengan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas untuk USBN. Susah bagi waktunya, belum harus les untuk persiapan ujian nasional, belajar untuk SBMPTN. Setelah sekolah biasanya les sampai sore,” tambahnya.

Sementara Faras, siswa kelas XII SMAN 9 Bandung, mengatakan, sudah ada beberapa guru yang memberi tugas untuk USBN.

Guru bahasa Inggris, sebutnya, menugaskan siswa secara berkelompok menganalisa berita.

Sementara guru mata pelajaran sejarah menugaskan membuat rangkuman materi pelajaran dalam bentuk prakarya di sebuah karton.

“Guru mata pelajaran kesenian juga memberikan tugas membuat makalah. Selain itu, siswa juga melaksanakan praktikum kesenian,” sebutnya.***