DIDIKPOS.COM – Sebanyak 71 sekolah di Jawa Barat dipastikan sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Adapun sisanya akan dilakukan bertahap.
“Pembelajaran tatap muka ini diprioritaskan di pelosok daerah karena mereka terkendala jaringan internet (blank spot). Kebijakan ini dilakukan dengan sangat hati-hati. Sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan. Evaluasi dilakukan setiap 2 minggu,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi, Selasa (18/8/2020).
“Untuk sekolah di wilayah perkotaan, saya minta bersabar. Kami akan mengupayakan dulu data-datanya,” tambahnya.
Selanjutnya Kadisdik mengatakan, untuk pembelajaran praktik bagi peserta didik SMK, seperti di laboratorium, studio, bengkel, dan tempat pembelajaran praktik lainnya, boleh melakukan pembelajaran tatap muka, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Kurikulum Darurat
Pada kesempatan sama Kadisdik menyampaikan, pihaknya tengah menyusun kurikulum darurat. Kurikulum darurat ini adalah bentuk penyederhanaan kompetensi dasar.
“Ini dilakukan agar siswa dan guru tidak terbebani terlalu banyak kompetensi dasar. Sehingga, mereka bisa lebih fokus ke kompetensi esensi dan pendidikan karakter,” tuturnya.
Dikatakannya, pihaknya juga menyediakan modul-modul pembelajaran yang diharapkan dapat membantu proses belajar.
“Penyederhanaan kurikulum ini juga agar siswa tidak dibebani menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan,” pungkasnya. (des)***