DIDIKPOS.COM – “Ini hari terpenting, di saat bersamaan menjadi hari yang paling sulit dalam karier olah raga saya. Waktunya tiba untuk mengucapkan selamat tinggal,” demikian petikan pesan perpisahan Iker Casillas dalam media sosial pribadinya.
Lewat akun Twitter @ikerCasillas, Casillas melepaskan isi hatinya. Setelah puluhan tahun bermain bola, momen Casillas untuk benar-benar beristirahat datang juga. Seorang kiper legendaris Real Madrid, tim nasional Spanyol, dan dunia, gantung sarung di FC Porto.
Sebenarnya, sejak Mei tahun lalu, suami Sara Carbonero ini sudah tidak aktif di lapangan. Ia mengalami masalah di jantung. Perlahan tapi pasti, kondisi sang kiper membaik.
Tentu saja belum seperti sedia kala. Casillas sempat masuk skuat FC Porto musim 2019/2020. Namun ia tidak diturunkan sama sekali. Pada akhirnya, ia tak bisa memaksakan keadaan. Eranya telah berlalu. Pensiun merupakan jalan terbaik yang ia ambil saat ini.
Keputusan Casillas mendatangkan banyak reaksi. Sejumlah nama kesohor mengirimkan ungkapan emosional. Kiper legendaris Juventus dan Italia, Gianluigi Buffon turut serta.
“Mereka mengatakan persaingan membuat kami lebih baik dari yang lain. Itu tak sempurna jika kami berhadapan dengan diri sendiri. Gracias Iker, tanpamu, semuanya akan kurang bermakna,” tulis Buffon di Twitter pribadinya.
Pesan Buffon menyiratkan sebuah kenikmatan dalam persaingan. Dua tokoh tersebut, dinilai sebagai penjaga gawang terbaik di generasinya.
Kurang elok jika tak terdengar suara dari Madrid. Rupanya Presiden El Real, Florentino Perez, menyadari hal itu. Ia harus berbicara di hari istimewa salah satu ikon Los Blancos. Ia menegaskan Casillas selalu menghadirkan kebanggaan untuk dirinya sebagai Madridista. Ke mana pun sang kiper melangkah, ia selalu membawa nila-nilai El Real.
Berjalannya waktu, salah satu pengisi generasi emas La Roja, julukan timnas Spanyol, mulai menjelma sebagai role model bagi banyak jugador lapangan hijau. Mewakili Real Madrid, Prez mengucapkan terima kasih untuk semua kontribusi. Ia menegaskan, sebuah kehormatan bagi Los Merengues memikili sosok berusia 39 tahun itu.
Para rival juga menunjukkan respon positif. Mantan kapten Barcelona, Andres Iniesta, dan juga bintang Barcelona, Lionel Messi, mendoakan yang terbaik untuk Casillas. Iniesta dan Casillas sering bertarung di laga el clasico, tapi sama-sama membawa Spanyol merajai Eropa dan dunia.
Casillas masuk akademi Real Madrid pada 1990. Lantaran termasuk siswa berprestasi, ia terus dipromosikan ke berbagai jenjang, sampai menembus tim utama sembilan tahun kemudian.
Tak terasa, sepak terjang Casillas di skuat utama El Real hingga 16 musim. Total ia membela Si Putih dalam 725 laga di berbagai ajang. Ia sudah meraih segalanya dalam balutan kostum Los Blancos.
Pada 2015, sebuah kejutan terjadi. Casillas yang semula diprediksi mengakhiri karier di Santiago Bernabeu, memutuskan hengkang ke Porto. Ia tampil dalam 156 laga di berbagai ajang. Ini menunjukkan Casillas masih mampu bersaing di level tertinggi meski berusia senja. Sayang, serangan jantung membuat ia mulai menjauh dari aktivitas fisik di lapangan hijau.
Hingga akhirnya sang fenomenal memutuskan gantung sarung. Selain berprestasi di level klub, Casillas memimpin Spanyol menjadi timnas paling ditakuti, sekitar satu dekade silam. Ia bagian dari skuat La Roja yang meraih trofi Piala Dunia 2010. Kemudian Piala Eropa 2008 dan 2012.
Kini, tak terlihat lagi kiprah Casillas di bawah mistar gawang di sebuah laga resmi. Namun prestasi dan pesona sang legenda, terkenang sepanjang zaman.***
Sumber: Republika.co.id