Oleh Suryatno Suharma
JIKA tiga orang berkumpul, maka pendapat akan beragam. Apalagi yang kumpul ini beda asal-usul keilmuan dan latar belakang keluarga. Satu alumnus sastra, lainnya ahli koperasi dan pakar lingkungan hidup. Tapi itulah gunanya berkawan. Justru latar berbeda menjadi ide segarlah yang muncul.
Alumni Aspa Sangkuriang IKIP Bandung (kini UPI) ini selalu hadir di berbagai kegiatan. Semisal saling kunjungi ke kantor, ke rumah, atau reuni akbar. Ketiganya sangat senang bersosialisasi.
Jiwa humornya tampak biasa melengkapi keramahan dalam bersahabat. Apalagi jika pembicaraan mengarah pada dunia pendidikan, ekonomi, atau sosial. Asyik, dech …
Prof. Dr. Eeng Ahman, M. Si. pituin lahir di Kuningan, selalu semangat manakala bicara koperasi. Sementara Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M. Si., asli Kabupaten Bandung yang ahli geografi dan lingkungan hidup. Penulis sendiri sempat mempelajari sastra Sunda di kampus yang sama.
Keakraban tidak sebatas dalam riungan, tapi via medsospun selalu eksis. Suatu saat ketiganya berharap ada garapan di kampung kelahiran. Tak jauh harapan itu seputar koperasi dan pendidikan.
Awal garapan sepakat untuk menyusun buku dan reuni menyusun panitia kecil. Teknis selanjutnya bisa meminta dukungan teman lain yang kini masih menjalani tugas kedinasan.
Ya, kita tunggu.***
Penulis adalah alumni Aspa Sangkuriang IKIP Bandung.