DIDIKPOS.COM – Kementerian Pertahanan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana akan memasukan program pendidikan militer dalam SKS perkuliahan.
Dua kementerian ini tengah menggodok aturan agar mahasiswa bisa mengikuti Program Bela Negara.
Dengan adanya pendidikan bela negara, kementerian berharap anak muda bisa memiliki rasa cinta kepada bangsa dan negara.
Rencana tersebut dikritik Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad), Riezal Ilham Pratama.
Ia menilai cara untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara tidak harus melalui pendidikan militer.
“Relevansi pendidikan militer dengan kondisi sekarang bagi saya tidak ada, pendidikan militer bukan jawaban dari berbagai hal dan tantangan yang kita hadapi,” kata Riezal, dikutip PRFMNews.id, Rabu (26/8/2020).
Riezal mengungkapkan, jika bela negara hanya dengan cara militer, yang ditakutkan adalah memunculkan narasi tunggal terhadap bela negara itu sendiri.
Menurutnya, bela negara nantinya hanya diartikan dengan pendidikan militer saja. Padahal secara filosofis, bela negara jauh lebih kompleks dibanding hanya dengan pendidikan militer.
“Jangan sampai nantinya narasi kecintaan terhadap Tanah Air, narasi bela negara itu disempitkan dengan narasi tunggal yang militeristik. Banyak sektor selain militer yang bisa menjadi tempat untuk memberikan rasa cinta terhadap negara,” katanya.
“Yang penting itu menumbuhkan kecintaan mahasiswa terhadap negeri, bukan hanya dengan gaya militer, tapi menyadarkan mereka bahwa segala sektor bisa menjadi tempat untuk memberikan rasa cinta kepada negara,” pungkas Riezal.
Sementara Koordinator Komunitas Peduli Pendidikan Jawa Barat, Irianto, mengatakan, program pendidikan militer di perkuliahan harus dikaji dan dipikirkan secara matang.
“Harus dipikirkan secara matang dan diperhitungkan dengan cermat tentang untung ruginya dengan pendidikan ini (pendidikan militer). Apakah program pendidikan militer apakah mampu menjamin mahasiswa dan generasi muda cinta Tanah Air?” ,” tanya Irianto. (haf)***