DIDIKPOS.COM – Sebesar 84 % atau 158 dari 188 SMP yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar daring (dalam jaringan). Sisanya, sebesar 16 % atau sebanyak 30 SMP menggelar sistem pembelajaran luring (luar jaringan).
“Sebagian besar SMP di KBB harus melakukan pembelajaran secara daring. Untuk membantu penyediaan kuota, Disdik mendukung sekolah untuk mengalokasikan dana dari Biaya Operasional Sekolah (BOS). Jika tetap ada kendala dalam belajar daring, sekolah bisa melaksanakan secara luring,” kata Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan KBB, Dadang A. Supardan, Kamis (3/9/2020).
Dadang mengakui, pelaksanaan pembelajaran secara daring ini juga ada kendala yang terkait dengan guru.
Para guru, lanjutnya, harus melaksanakan tugasnya dari pagi sampai malam. Sebab, setelah memberikan materi pelajaran, sore harinya mereka harus menunggu tugas yang dikerjakan oleh siswa.
“Meski ada kendala, kerja sama yang kami lakukan dengan Tim Penyeimbang Kurikulum SMP, akhirnya semuanya bisa berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Dadang menambahkan, setelah berjalan lima bulan, Disdik KBB melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan pembelajaran daring.
“Ada form-form khusus yang harus diisis oleh pihak sekolah dalam KBM daring ini. Harapan kami semoga pandemi ini bisa segera berakhir, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berjalan normal kembali,” pungkas Dadang. (des)***