METAMORF XIII OPAB Tahun 2020 di HMJ IAT UIN Bandung, Diikuti 211 Mahasiswa Baru

Share

DIDIKPOS.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMJ IAT) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menggelar METAMORF XIII OPAB Tahun 2020, pada Jumat-Minggu (30/10-1/11/2020). OPAB diikuti 211 mahasiswa baru Jurusan IAT.

Kegiatan yang berlangsung secara virtual mengikuti prosedur kesehatan Covid-19 itu dipusatkan di Sekretariat HMJ IAT FU Jalan AH. Nasution 105 Bandung.

“METAMORF merupakan idiom dari kata metamorfosa. Seperti kepompong bermetamorfosa menjadi kupu-kupu. METAMORF bermakna filosofis perubahan, hal ini menganalogikan bahwa peserta masuk jurusan untuk berproses dalam perilaku, nalar intelektual, spiritual, dan sebagainya,” ujar Ketua Panitia OPAB MABA, Mahasiswa Baru, Jurusan IAT Angkatan 2020-2021, Nurlina.

Dalam OPAB ini, lanjutnya, berbagai acara telah digelar. Antara lain “Diskusi VUCA: Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity”, menghadirkan pemateri Dosen Tafsir Fakultas Ushuluddin, Irma Riyani, Ph.D..

Selain itu digelar “Latihan Penulisan Artikel Ilmiah” dengan pemateri Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Wahyudin Darmalaksana, M.Ag. dan “Penguatan Nilai-nilai Inti, Kompetensi Pengetahuan, dan Kapasitas Keterampilan” yang disampaikan oleh  Ketua Jurusan IAT, Dr. Ecep Ismail, M.Ag. dan Sekretaris Jurusan IAT Dr. Siti Chodijah, M.Ag..
 
“Kegiatan ini mengambil tema meningkatkan kreatifitas nalar dan intelektual Mahasiswa IAT guna terciptanya generasi Qur’ani yang unggul dan berdaya saing,” lanjut Nurlina.

Dekan Fakultas Ushuluddin, Wahyudin Darmalaksana, mengatakan, dia setuju dengan idiom metamorfosa yang dipilih sebagai nama kegiatan OPAB.

“Setiap saat dibutuhkan semangat baru, ide baru, kreativitas baru, dan kondisi baru. Bersama ciptakan perubahan sejalan dengan tema kegiatan ini, yakni meningkatnya kreatifitas nalar dan intelektual guna terciptanya generasi Qur’ani yang unggul dan berdaya saing,” tuturnya.

Ia yakin mahasiswa baru adalah kualitas-kualitas unggul dan siap berdaya saing, bukan saja di kancah nasional melainkan pula di percaturan internasional.

“Saat ini untuk meraih pengakuan global mudah di era internet of things. Hari ini era digital, era millennial, dan era generasi hebat. Karena itu, segera ambil tantangan, berinovasi, berpikir kritis, dan berkreativitas tanpa batas. Untuk seluruh mahasiswa raihlah pengakuan tingkat global. Yakin bisa dan pasti bisa,” paparnya.

Wahyudin menambahkan, keunggulan serta berbagai prestasi Jurusan IAT di antaranya Akreditasi A BAN-PT dan tengah mengajukan penilaian level Asean AUN-QA. Lalu, Jurnal Al-Bayan tembus Akreditasi Nasional level 2 SINTA, Science and Technology Index. 

“Dosen-dosen IAT sangat produktif publikasi di jurnal ilmiah, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional bereputasi global. Prestasi mahasiswa melimpah dalam berbagai lomba level Nasional. Rektor menganugerahkan penghargaan kepada seorang pengembang Start-Up dari Mahasiswa IAT pada Wisuda ke-79. Ujian tugas akhir, Munaqasyah, artikel ilmiah perdana dari Mahasiswa IAT,” terangnya.   
 
Sementara Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin, Dr. Muhlas, M.Hum., mendorong mahasiswa agar meningkatkan kultur akademik melalui latihan menulis artikel ilmiah.

“Tidak boleh merasa cukup hanya di jenjang sarjana mesti meneruskan studi hingga jenjang magister dan doktor. Peluang beasiswa masih sangat terbuka lebar,” ujarnya. (des)***