DIDIKPOS.COM – Sebanyak 510 lulusan STIKes Muhammadiyah Ciamis diwisuda, Sabtu (12/12/2020). Wisuda yang dihadiri Bupati Ciamis Herdiat Sunarya ini dilaksanakan secara virtual, karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
Lulusan yang diwisuda berasal dari Program Studi (Prodi) D3 Farmasi sebanyak 89 orang, D3 Kebidanan 56 orang, D3 Keperawatan 102 orang, dan D3 Analis Kesehatan 70 orang.
Selanjutnya, Prodi S1 Keperawatan program A 82 orang, program B 35 orang, dan Profesi Ners sebanyak ada 76 orang.
Ketua STIKes Muhammadiyah Ciamis, Dedi Supriadi S.Sos., S.Kep., Ners., M.M.Kes., mengatakan, untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19, wisuda kali ini dilaksanakan secara virtual.
“Ini sudah disetujui para orang tua serta mahasiswa. Kegiatan ini harus dilaksanakan, tidak boleh diundur waktunya apalagi kalau ditunda sampai tahun depan. Jangan sampai merugikan masyarakat dan kita tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Dedi saat menyampaikan sambutan.
Dedi berharap para wisudawan dapat memahami peran, fungsi, dan tanggung jawab sebagai tenaga profesional di bidang kesehatan.
“Semoga mereka dapat mengamalkan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya di sini. Sehingga, dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkannya, STIKes Muhamadiyah Ciamis ke depannya lebih maju, lebih baik, dan lebih berkembang. Untuk itu pihaknya mengharapkan dukungan dari institusi, perserikatan, dan Pemerintah Kabupaten Ciamis.
“Untuk menjadi universitas kita sudah menyiapkan persyaratannya. Dari segi akreditasi juga sudah oke, tetapi untuk pengembangan menjadi universitas harus mempunyai SDM yang sesuai dengan persyaratan sebuah universitas. Insyaallah ke depan akan terlaksana,” pungkasnya.
Sementara Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, mengatakan, STIKes Muhammadiyah merupakan aset pendidikan.
“Keberadaan SITKes Muhammadiyah ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Ciamis yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ujar Herdiat.
Herdiat berpesan kepada wisudawan agar memberikan sumbangsih untuk memecahkan berbagai persoalan masyarakat.
“Nanti, tugas dan tanggung jawab di tengah masyarakat lebih berat daripada saat masih kuliah. Saya percaya, wisudawan akan bisa melaksanakan karya bakti dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat, sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki,” pungkasnya. (dac)***