New Normal dan Kedisiplinan Masyarakat

Share

Oleh Eti Nurhayati, S.S., M.Pd.

PASCA-diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Indonesia, kini di berbagai daerah telah menerapkan New Normal.

Secara umum menjalani kehidupan seperti biasanya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, itulah yang disebut New Normal. Namun sebagian masyarakat masih awam tentang hal ini, bahkan banyak yang menafsirkan New Normal itu menjalani hidup secara normal/seperti biasanya. Buktinya di sana sini masih dijumpai kerumunan massa, dan beberapa dari mereka tidak mengenakan masker dan tidak menjaga jarak.

Di masa New Normal ini beberapa pusat perekonomian mulai dibuka, seperti mal-mal dan pasar-pasar tradisional. Demikian juga tempat-tempat peribadatan dan destinasi-destinasi wisata.

Ada kekhawatiran ketika mengetahui semakin hari korban yang positif Corona semakin bertambah. Dalam minggu ini setiap harinya tidak kurang dari delapan ratus orang yang positif terpapar Corona.

Ya, mengikuti pemberitaan mengenai perkembangan korban yang terpapar Corona dan penanganannya selalu menyisakan kekhawatiran. Beberapa klaster baru bermunculan tak terelakkan. Sejumlah pasar tradisional kini terpaksa ditutup karena di pasar-pasar itulah ditemukan para pedagang yang terindikasi positif Corona.

Mau tidak mau, seluruh masyarakat, tanpa kecuali harus patuh pada aturan pemerintah yang berhubungan dengan protokol kesehatan yang berlaku saat ini, karena hal tersebut menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memutus mata rantai virus yang satu ini.

Perlu disadari,sebagus apapun konsep New Normal, bila tidak didukung oleh perilaku masyarakat berupa kepatuhan, maka konsep tersebut akan berpotensi gagal.

Dalam hal ini sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat benar-benar harus mendapat perhatian khusus. Dengan kata lain harus lebih ditingkatkan. Tentunya harus ada kerja sama yang solid antara beberapa pihak terkait agar dapat melaksanakannya.

Kesadaran dan kedisiplinan menjadi hal terpenting bagi masyakat kita. Kesadaran itu di antaranya meliputi kesadaran menggunakan masker, menjaga jarak (Sosial Distancing), mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga imunitas tubuh.

Sebagai bentuk kepedulian kita, mari kita sama-sama mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Dengan segala usaha dan doa, kita berharap semoga pandemi ini cepat berlalu.***

Penulis adalah Guru SMPN 1 Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya

Redaksi didikpos.com menerima tulisan dari pembaca berupa artikel, feature, essay. Tulisan dikirimkan melalui email: didikposmedia@gmail.com.